Berita Kaltara Terkini
Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris Angkat Pentingnya Pekerja Lokal di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi
Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris suarakan pentingnya pekerja lokal di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris suarakan pentingnya pekerja lokal di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi.
Groundbreaking kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi telah dimulai.
Presiden RI Joko Widodo meresmikan secara langsung dimulainya pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia itu.
Baca juga: Kementerian LHK Pastikan tak Lepas Kawasan Hutan di Hulu Sungai Kaltara, Ini Kata Wamen Alue Dohong
Jokowi menyampaikan, kawasan industri nantinya akan membutuhkan sekitar 100.000 tenaga kerja di masa konstruksi, dan sekitar 60.000 tenaga kerja saat masa operasionalisasi.
Menanggapi hal tersebut pihak DPRD Kaltara meminta agar kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri bisa melibatkan tenaga lokal, mulai dari pekerja, pengusaha hingga UMKM.
"Penting sekali untuk melibatkan tenaga lokal kita, karena tahun depan infonya itu sudah mulai menerima karyawan," kata Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris, Rabu (22/12/2021).
"Semua yang bisa dikerjakan masyarakat lokal ya harus dilibatkan, kecuali mungkin tenaga teknis yang memang di Kaltara belum ada," tambahnya.
Tak hanya tenaga kerja lokal, Norhayati juga meminta agar perusahaan yang nanti berinvestasi di kawasan industri juga membangun kantor di Kota Tanjung Selor, ini dilakukan agar perekonomian Tanjung Selor sebagai Ibu Kota Kaltara semakin meningkat.
"Kantor harus dibangun di sini, semua perusahaan itu harus bangun kantor di Tanjung Selor," tuturnya.
Baca juga: Diperintahkan Joko Widodo Kawal Investasi di Kaltara, Pangdam VI Mulawarman: Sampai Saat Ini Aman
Pesan yang sama juga disampaikan oleh DPRD Bulungan, menurut Wakil Ketua DPRD Bulungan Hamka, pihak pemerintah daerah harus menyiapkan keterampilan atau skill pekerja lokal sejak dini.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan pendirian sekolah atau kursus bahasa asing, hingga Balai Latihan Kerja (BLK) di sekitar Tanah Kuning-Mangkupadi.
"Tenaga kerja itu harus punya skill, makanya harus ada sekolah yang dibangun di situ untuk persiapan bahasa seperti bahasa Mandari, bahasa Inggris, jadi sekolah di situ agar siap," kata Hamka.
"Dan harus dibangun juga BLK di situ, harus diwajibkan itu BLK, jadi harus disiapkan anak-anak kita," sambungnya.
Menurutnya hal tersebut penting dilakukan, agar tenaga kerja lokal tidak hanya sebagai penonton saat proyek kawasan industri sudah mulai beroperasi.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, 9 Bus Damri Siap Layani Penumpang di Kaltara, 3 Armada Cadangan
"Kalau KIPI itu jadi, pertukaran ekonomi itu luar biasa, kalau tidak kita siapkan kita juga tidak bisa apa-apa," ujarnya.
"Kalau buruh kasar mungkin iya, tapi kita ingin juga orang daerah ini bisa bekerja di KIPI dengan posisi yang bagus," tutur Hamka.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi