Berita Nunukan Terkini

Sejumlah Oknum Polisi Aniaya Pemuda Telah Diperiksa Propam, Kapolres Nunukan Sebut Ada 10 Anggota

Kasus penganiayaan pemuda di Nunukan yang dilakukan oleh sejumlah oknum Polisi belum lama ini telah diperiksa. 

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto menjelaskan kronologi penganiayaan yang melibatkan anggotanya di Mako Polres Nunukan, Jumat (31/12/2021), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kasus penganiayaan pemuda di Nunukan yang dilakukan oleh sejumlah oknum Polisi belum lama ini telah diperiksa. 

Hal ini diungkapkan Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto, Jumat (31/12/2021) di hadapan awak media.

Ada 10 anggota polisi yang sudah diperiksa Kasat Propam.

Baca juga: Oknum Polisi di Nunukan Pukuli & Aniaya Seorang Warga, Ini Tanggapan Kabid Humas Polda Kaltara

Kapolres, mengatakan setelah kejadian itu pihak korban telah melaporkan kepada Propam Polres Nunukan.

Bahkan, kata Ricky, keluarga dari beberapa oknum Polisi sudah mendatangi rumah korban R untuk meminta maaf secara langsung.

"Kemarin, keluarga oknum Polisi sudah ke rumah korban untuk meminta maaf. Dan ternyata beberapa dari mereka punya hubungan keluarga dengan korban. Jadi semua sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan," kata Ricky Hadiyanto.

Baca juga: PROFIL Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto, Bongkar Identitas Oknum Polisi yang Hajar Pemuda

Lanjut Ricky,"Dan juga kami sudah buat berita acara kesepakatan antara pihak korban dengan keluarga oknum anggota kami. Untuk biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh keluarga oknum anggota kami," tambahnya.

Meski begitu, sebagai bentuk efek jera terhadap tindakan penganiayaan, kata Ricky, Propam Polres Nunukan sudah melakukan pemeriksaan terhadap 10 oknum Polisi.

"10 oknum anggota kami sudah diperiksa Propam. Setiap tindakan pasti ada sebab akibatnya. Tapi kami tidak menyangkal apa yang dilakukan anggota kami itu salah. Sanksi akan dituntut Kasi Program saat sidang displin. Sementara masih lengkapi berkas dulu," ucapnya.

Diketahui, oknum Polisi yang terlibat dalam penganiayaan merupakan polisi baru berpangkat Bintara Remaja (Baja).

Agar tidak terulang lagi kejadian yang serupa, Ricky perintahkan personel Baja untuk kembali ke barak.

Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto menjelaskan kronologi penganiayaan yang melibatkan anggotanya di Mako Polres Nunukan, Jumat (31/12/2021), pagi.
Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto menjelaskan kronologi penganiayaan yang melibatkan anggotanya di Mako Polres Nunukan, Jumat (31/12/2021), pagi. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

"Awalnya mereka di barak, tapi Sarpras kita tidak mendukung. Jadi mereka tinggal di asrama dinas yang kosong. Kelemahan kita, pengawasan terhadap personel Baja yang kurang, makanya sampai ada yang ngekos. Saya sudah perintahkan Pawas untuk awasi anggota," ujarnya.

Kapolres Nunukan Luruskan Kronologis Penganiayaan Oknum Polisi

Ricky meluruskan kronologis penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya pada seorang pemuda, pada Sabtu (26/12/2021), malam.

Menurut Ricky, kejadian berawal seusai anggotanya inisial Y menonton pertandingan sepak bola secara live di rumah seniornya.

Karena tidak membawa sepeda motor, Y lalu menghubungi temannya untuk menjemputnya. Dalam perjalanan, di Jalan Tien Soeharto, korban R menyangka itu adalah temannya.

Baca juga: Teganya Oknum Polisi Nunukan, Sekap & Hajar Seorang Pemuda Sampai Pagi, Kini Hanya Bisa Makan Bubur

"Saya luruskan kronologisnya. Jadi temannya oknum Polisi Y tadi mau disenggol oleh si R karena dia pikir temannya. Ternyata bukan. Sesampainya di tempat tujuan, teman Y tadi menceritakan kepada Y bahwa dia mau disenggol orang dijalan," tuturnya.

Oknum Polisi Y lalu dibonceng temannya menuju tempat korban R yang sedang berkumpul dengan rekan-rekannya.

Y lalu menanyakan maksud dari R mau menyenggol temannya dijalan. R menyampaikan dia menyangka yang dijalan tadi adalah rekannya.

Tapi situasinya berbeda, korban malah menantang duel dengan teman oknum Polisi Y.

"Karena itu anak di bawah umur, jadi dibelain sama anggota kita. Korban malah nantang kalau gitu dengan situ saja (Y). Dengar begitu, Y turun dari motor dan R langsung melakukan pemukulan. Saya garis bawahi, pertama yang melakukan pemukulan adalah korban R," ungkapnya.

Lanjut Ricky,"Y mengalami luka di bagian pelipis mata, darah keluar dan kondisi pusing. Y hubungi seniornya tempat dia nonton bola. Begitu datang, ternyata senior Y adalah keluarga R. Jadi mau diselesaikan masalah itu secara baik-baik di kosan Y," imbuhnya.

Mendengar anggota mereka dipukul, oknum Polisi lainnya datang ke kos Y untuk meminta penjelasan dari R. Mendengar penjelasan R yang dianggap salah, oknum Polisi bereaksi lakukan pemukulan terhadap R.

Kendati begitu, Ricky membantah pemberitaan terkait penganiayaan yang dilakukan anggotanya berjam-jam hingga pagi hari.

Termasuk berita menyeret korban R di aspal hingga mengalami luka lebam pada lengan bagian kiri. Terlebih, soal menodong pistol ke arah kepala korban, Rikcy mengaku hal itu tidak benar.

"Kalau masalah rambut korban dipotong pakai pisau iya itu sudah diakui anggota kami. Katanya rambut korban kelihatan panjang. Tapi kalau disiksa sampai pagi hari, setelah diperiksa Propam, itu tidak benar," pungkasnya.

Baca juga: Sejumlah Oknum Polisi Aniaya Pemuda di Nunukan, Korban: Saya Dipukul, Ditodong Pistol dan Disekap

"Senior Y itu Bripda. Kalau ada kegiatan pengamanan diluar, selesai tugas senjata mereka dikumpulin. Saya jamin itu bukan oknum anggota kami," beber Ricky.

Lebih lanjut Ricky sampaikan, sekira pukul 01.00 Wita, permasalahan itu sudah selesai. Namun, mengingat sudah terlalu larut, korban R diminta istirahat di kosan itu.

Pagi hari sekira pukul 06.00 Wita, korban diantar pulang oleh oknum Polisi yang ternyata juga kenal dengan korban.

"Anggota kami antar korban pulang kerumahnya sekira pukul 06.00 Wita. Tapi di sana tidak bertemu dengan pihak keluarga. Niatnya kalau ketemu akan dijelaskan permasalahannya," jelas Ricky.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved