Berita Nunukan Terkini

Puluhan Jamaah Umrah Nunukan Bakal Diberangkatkan Februari 2022, Kemenag: Biaya Karantina Membengkak

Puluhan jamaah umrah dari Nunukan bakal diberangkatkan Februari 2022, Kemenag: Biaya karantina membengkak.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh, Kemenag Nunukan, Sayid Abdullah. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Puluhan jamaah umrah dari Nunukan bakal diberangkatkan Februari 2022, Kemenag: Biaya karantina membengkak.

Sebanyak 79 jamaah umrah dari Nunukan, Kalimantan Utara bakal diberangkatkan pada Februari 2022 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh, Kemenag Nunukan, Sayid Abdullah.

Baca juga: 10 Oknum Polisi di Nunukan Terlibat Penganiayaan Warga Diberi Hukuman Berbeda, Berikut Sanksinya

"Saya sudah hubungi beberapa travel yang aktif di Nunukan, informasinya belum ada yang memberangkatkan sampai hari ini. Tapi ada rencana bulan depan (Februari) baru diberangkatkan," kata Sayid Abdullah kepada TribunKaltara.com, Selasa (18/01/2022), sore.

Menurut Sayid, alasan penundaan keberangkatan jamaah umroh hingga Februari, lantaran biaya karantina yang dibebankan pada jamaah terbilang besar.

"Ada aturan karantina yang cukup ketat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi. Dan biaya karantina membengkak. Biasanya kisaran Rp30 juta, ini sampai Rp38 juta per orang," ucapnya.

Sesuai ketentuan yang berlaku, kata Sayid karantina akan dilakukan sebelum keberangkatan jamaah di Jakarta, begitu juga saat di Mekkah.

Tak hanya itu setelah pulang dari Mekkah wajib karantina lagi di Jakarta sekira 5 sampai 7 hari, baru dipulangkan ke daerah masing-masing.

Sayid mengaku, karantina di Mekkah hanya untuk jamaah yang menerima vaksin diluar dari ketentuan Pemerintah Arab Saudi.

Adapun vaksin yang diakui oleh Pemerintah Arab Saudi, beber Sayid yakni Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Baca juga: Danrem 092 Maharajalila Brigjen TNI Rifki Bertandang ke Nunukan, Berikut Agendanya di Perbatasan

"Syarat berangkat umrah harus sudah vaksin dua kali. Nah, bagi yang vaksinnya tidak diakui Pemerintah Arab Saudi wajib karantina di Mekkah 3×24 jam. Jadi mau berangkat karantina dua hari dulu di Jakarta. Kepulangan yang agak lama karantinanya," ujarnya.

Lanjut Sayid,"Sinovac boleh juga tapi pemerintah di sana minta booster. Makanya orang-orang Sinovac harus karantina. Jamaah kita dari Nunukan rata-rata Sinovac. Kami berharap vaksin booster bisa segera datang," tambahnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved