Butuhkan 400 Pegawai, BKD Kaltara Sebut Penerimaan Aparatur Sipil Negara Tahun 2022 hanya dari PPPK

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Butuhkan 400 pegawai, BKD Kaltara sebut penerimaan Aparatur Sipil Negara tahun 2022 hanya dari PPPK.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara menyampaikan pada tahun 2022, pihaknya hanya menerima aparatur sipil negara atau ASN baru lewat jalur pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK.

Hal ini dikarenakan, sampai saat ini, pemerintah pusat melalaui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau KemenPAN-RB belum memberikan arahan terkait penerimaan ASN baru lewat calon pegawai negeri sipil atau CPNS.

Baca juga: 2023 Honorer Dihapuskan, BKD Kaltara Sebut Masih Akan Evaluasi, Harap Dapat Ditampung Dalam PPPK

"Dari MenPAN-RB mengarahkan untuk PPPK kalau untuk CPNS belum," kata Analis Kepegawaian Muda BKD Kaltara, Arya Mulawarman, Rabu (26/1/2022).

Menurut Arya berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan, setidaknya masih diperlukan 400 PPPK untuk lingkungan Pemprov Kaltara.

"Itu ada 400 formasi untuk PPPK Pemprov Kaltara, itu yang dibutuhkan untuk PPPK," katanya.

"Kalau peruntukannya nanti rata-rata untuk guru dan tenaga kesehatan, ada juga non guru tapi tidak banyak," sambungnya.

Kendati secara beban kerja masih membutuhkan sekitar 400 PPPK pada tahun 2022 ini, Arya berharap jumlah pasti penerimaan PPPK yang ditetapkan dapat di bawah angka tersebut.

Mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemprov Kaltara.

"Harapannya kalau ada tahun ini, kita harap di bawah usulan karena keterbatasan anggaran kita," ujarnya.

Baca juga: Percepat Pembangunan KIPI di Kaltara, TNI-Polri dan Pemkab Bulungan Bentuk Posko Pengamanan PSN

Kini pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut terkait penerimaan ASN dengan jalur PPPK, bila sesuai prosedur yang ada, kepastian penerimaan PPPK Kaltara akan dapat diketahui pada bulan Juni nanti.

"Biasanya kalau dia pengusulan formasi di bulan maret, Juni itu biasanya sudah ada keputusannya dari keputusan itu nanti sebagai acuan untuk seleksi," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi