Sempat Viral Diburu Selama Pandemi, Rupanya Begini Kandungan Manfaat Susu Beruang Pantas Diincar
Siapa nih yang dulu ikut-ikutan panic buying gara-gara susu beruang? Akibatnya stok susu murni ini sempat kosong hampir disemua toko di Indonesia
TRIBUNKALTARA.COM- Siapa nih yang dulu ikut-ikutan panic buying gara-gara susu beruang?
Akibatnya stok susu murni ini sempat kosong hampir disemua toko di Indonesia.
Lalu sedahsyat apa kandungan manfaat dari susu beruang bagi kesehatan.
Benarkah susu ini bisa menjadi booster untuk ketahanan tubuh dan kebal menangkal virus covid-19.
Rupanya susu beruang memang punya sederet kandungan yang spesial bagi kesehatan sebagai produk minuman susu.
Susu beruang melewati proses sterilisasi yang baik sehingga terjaga dari kontaminasi bakteri.
Selain itu susu ini juga tanpa bahan pengawet, pantas harganya lebih mahal dibanding susu lainnya.
Jenis susu ini juga termasuk yang cocok bagi mereka yang tengah dalam program mengontrol berat badan.
Kandungan yang dimiliki yakni sebanyak 120 kkal, dengan lemak 7 gram, protein 6 gram dan karbohidrat 9 gram diyakini aman dikonsumsi bagi mereka yang sedang berdiet.
Baca juga: Hampir Dua Tahun Melawan Pandemi, Pertama Kalinya Kota Tarakan Akhirnya Zero Kasus Covid-19
Kenapa susu beruang 'Bear Brand' viral dan dicari-cari selama pandemi Covid-19? Simak sejumlah faktanya.

Susu Bear Brand atau populer pula disebut susu beruang dipercaya memiliki sejumlah khasiat untuk menjaga tubuh tetap bugar.
Pada pertengahan 2021, ketika pandemi Covid-19 melonjak, susu tersebut diburu banyak orang.
Bahkan, saking diburunya, sempat viral video yang memperlihatkan sejumlah orang berebut susu beruang di pusat perbelanjaan.
Para pembeli tak hanya membeli satuan, melainkan per kemasa karton yang isinya sekitar 30 kaleng susu.
Usut punya usut, panic buying yang terjadi lantaran melonjaknya kasis Covid-19 dan pemberlakuan PPKM pada saat itu.
Masyarakat lantas berupaya untuk meningkatkan sistem imun tubuh agar tak terapar virus corona, salah satunya dengan mengonsumsi susu beruang.
Mereka pun memborong produk tersebut untuk persediaan di rumah.
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Ini Pertamkali Kaltara Berangkatkan Jemaah Umrah ke Tanah Suci, Ada 3 Orang
Terlepas dari pandemi, apa saja keistimewaan susu beruang Bear Brand?
Melewati Proses Sterilisasi yang Baik
Jangan salah sangka, susu beruang bukan berasal dari hewan beruang.
Beruang hanya digunakan sebagai logo di kalengnya, sebagaimana merknya yakni Bear Brand.
Susu beruang adalah susu sapi yang telah melewati proses sterilisasi yang baik di atas titik didih.
Sehingga terjaga dari kontaminasi bakteri.
Susu beruang murni tidak mengandung bahan pengawet.
Sehingga secara harga, susu beruang cenderung lebih mahal daripada susu sapi biasa.
Baca juga: Pandemi Covid-19 di Indonesia Bisa Berakhir Tahun Ini, Wiku: Kasus sudah Turun Hampir 100 Persen
Susu Murni Berkualitas Tinggi
Melansir laman Nestle, Bear Brand diklaim terbuat dari 100 persen susu murni berkualitas tinggi.
Susu tersebut juga telah mengalami proses sterilisasi sehingga dapat langsung diminum.
Dengan segala kebaikan susu, kemurnian Bear Brand disebut dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
Susu beruang memiliki kandungan kaya akan protein, sehingga diperlukan untuk banyak fungsi vital dalam tubuh, termasuk regulasi sistem kekebalan tubuh.
Maka, tak heran jika jadi rebutan bagi orang yang sedang dalam masa pemulihan pasca sakit, karena sangat direkomendasikan untuk mempercepat proses recovery.
Cocok Dikonsumsi Orang yang sedang Diet
Susu beruang mengandung protein, lemak, serta vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Vitamin yang terkandung di dalam susu beruang cukup lengkap, mulai dari vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, dan D.
Jumlah kalori dan lemaknya yang rendah menjadikan susu ini dianggap cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalankan diet.
Dalam satu kaleng susu beruang plain, terdapat kalori sebanyak 120 kkal, dengan lemak 7 gram, protein 6 gram dan karbohidrat 9 gram.
Sejarah Bear Brand
Susu beruang dengan merek Bear Brand kali pertama dipasarkan di Swiss dengan nama Barenmarke pada 1898.
Kemudian merambah ke wilayah Asia Tenggara, Swiss hingga Afrika Timur.
Beralih nama, Bear Brand dipasarkan dengan merek Marca Oso yang dalam bahasa Spanyol berarti 'Cap Beruang'.
Sehingga populer dikenal dengan nama susu beruang.
Susu beruang ini masuk di Indonesia sejak 1930-an.