Lawan Covid19
Kenali Perbedaan Gejala Omicron dan Flu Biasa, Bagaimana dengan Orang yang Sudah Divaksin Covid-19?
Merebaknya kasus Covid-19 varian baru Omicron membuat masyarakat harus semakin waspada. Jumlah kasus Omicron di Indonesia semakin bertambah.
TRIBUNKALTARA.COM – Merebaknya kasus Covid-19 varian baru Omicron membuat masyarakat harus semakin waspada. Jumlah kasus Omicron di Indonesia semakin bertambah.
Terkadang kita abai, ketika merasakan ada gejala-gejala terkena Covid-19, karena apa yang dirasakan mirip seperti orang sakit flu biasa.
Lalu, bagaimana kita bisa membedakan gejala orang terkena Covid-19 Omicron dengan flu biasa?
Dikutip dari kompas.tv, penting untuk mengetahui perbedaan gejala Omicron dengan gejala pada flu biasa agar dapat ditangani lebih cepat.
Pasalnya, gejala utama Omicron adalah batuk dan pilek yang juga terdapat pada flu.
Baca juga: Waspada, Gejala Omicron Persis Masuk Angin, Tidak Selalu Didahului Demam, Periksa Jika Bergejala
Pakar epidemiologi di AS, Abdul El-Sayed mengatakan, gejala Omicron dan flu memiliki perbedaan yang sangat tipis, bahkan cenderung serupa.
Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare.
Bedanya, seseorang yang terkena virus corona biasanya akan merasakan gejala sakit kepala dan batuk kering.
Tipisnya perbedaan gejala Omicron dan flu, El-Sayed memberikan tips untuk mengetahui risiko terpapar Covid-19 varian Omicron.
Jika berkontak erat dengan penderita Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri dan tes Covid-19 agar dapat menentukan penanganannya.
Di sisi lain, pemerintah semakin mengintensifkan pelaksanaan vaksinasi dan vaksinasi booster di berbagai wilayah.
Meski seseorang sudah divaksin, tapi bukan berarti ia terbebas atau tidak akan terkena Covid-19 sama sekali.
Masih saja ada kemungkinan ia akan terkena Covid-19, termasuk varian Omicron.
Hanya saja, bagi mereka yang sudah divaksin akan mengalami gejala yang lebih ringan dibanding mereka yang belum divaksin.
Profesor di New York University Meyers College of Nursing, Dr Maya N Clark-Cutaia menjelaskan, ada perbedaan antara pasien Omicron yang sudah divaksin dan yang belum divaksin.
Dikutip dari newsnationnow.com, orang yang divaksinasi memiliki sakit kepala, nyeri tubuh, dan demam ketika terinfeksi Omicron.
Sementara pasien yang tidak divaksinasi lebih sering melaporkan batuk, sesak napas, dan gejala seperti flu.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele,Bukan Hanya Orang Dewasa, Balita Juga Rentan Terpapar Omicron,Kenali Gejalanya
Hal senada juga dikatakan Dr Judith O'Donnell, kepala penyakit menular di Penn Presbyterian Medical Center.
Pasien yang tidak divaksin datang ke rumah sakit dengan gejala pneumonia dan sesak napas.
Sebenarnya, perbedaan terbesar antara orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi bukanlah pada jenis gejalanya, tetapi pada tingkat keparahan gejalanya.
Demikian dikatakan Dr Peter Chin-Hong, ahli spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco.
Menurut Chin-Hong, orang yang telah divaksin dan divaksin booster mengalami gejala yang lebih ringan dibanding yang tidak divaksin.
Chin-Hong menambahkan, orang yang divaksinasi dan divaksin booster mengalami gejala Omicron untuk periode waktu yang lebih singkat.
"Kadang-kadang satu atau dua hari, bukan lima hari atau lebih seperti kasus pada orang yang tidak divaksinasi," ujarnya.
Dr Daniel Griffin, kepala penyakit menular di ProHEALTH di New York juga mengatakan, orang-orang yang telah divaksinasi sebelumnya akan mengalami gejala Omicron yang jauh lebih ringan.
Gejala terkena Covid-19 varian Omicron
Dikutip Tribunnews dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, gejala yang paling banyak diderita pasien varian Omicron adalah batuk dan pilek.
Kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.
Hal terkait gejala varian Omicron, juga pernah disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
Baca juga: Sudah 2 Kali Vaksin, Ashanty Akui Gejala Covid-19 yang Dialami Kini Lebih Ringan
Gejala yang dialami oleh pasien Omicron, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala.
Meski menyebar jauh lebih cepat dari varian sebelumnya yaitu Delta, pakar kesehatan mengatakan, Omicron lebih ringan dan kecil kemungkinannya membuat orang sakit atau membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Hal ini karena perlindungan dari vaksin penguat (booster) dan dari infeksi sebelumnya.
Sejauh ini, lima gejala teratas pada varian Omicron adalah:
- pilek
- sakit kepala
- kelelahan (baik ringan atau berat)
- bersin
- sakit tenggorokan
Sementara itu, dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian Covid-19 Omicron, Angelique Coetzee mengatakan, pasien yang terkena varian Omicron bergejala ringan.
Keluhannya dari pasien Covid-19 Omicron adalah merasa capek selama satu atau dua hari, kemudian sakit kepala, badan terasa sakit, dan tenggorokan serak.
Namun, tak ada gejala batuk-batuk dan tidak kehilangan indra penciuman maupun indra perasa.
"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari."
Langkah Pencegahan
Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin masih menjadi kunci pencegahan risiko terpapar Covid-19 varian Omicron.
Yaitu menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, memakai masker yang pas, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Selain itu, hindari ruangan berventilasi buruk serta segera dapatkan vaksin Covid-19.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejala Omicron pada Orang yang Sudah Divaksin dan Belum hingga Cara Membedakan dengan Flu Biasa