Ingat, Jangan Lengah Prokes,Omicron Lebih Cepat Menular Dibanding Varian Pendahulunya

Lonjakan Kasus Covid-19 varian omicron dikabarkan semakin tinggi,Meski punyai gejala ringan, namun patut diwaspadai karena sangat cepat menular

Editor: Hajrah
Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow via Tribunnews
Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam. 

TRIBUNKALTARA.COM- Lonjakan Kasus Covid-19 varian omicron dikabarkan semakin tinggi.

Jumlah konfirmasi harian juga  meningkat secara signifikan.

Gejala dari mutasi Covid-19 ini dilaporkan bervariasi.

Tak lagi sekedar demam atau sakit tenggorokan tapi disertai banyak gejala lainnya.

Sebagai contoh saat masuk angin, umumnya kita merespon gejala tersebut sebagai ekspresi saat kondisi tubuh tidak fit.

Namun rupanya perlu diwaspadai sebab gejala masuk angin bisa jadi tanda tubuh sedang terpapar Covid-19 varian Omicron.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi karena virus ini tak hanya menginfeksi orang dewasa namun bayi pun rentan.

Meski punyai gejala ringan, namun salah satu yang patut diwaspadai sebab virus ini punya efektifitas penyebaran yang dinilai lebih cepat dibanding varian pendahulunya.

Tentunya taat prokes harus ditingkatkan lagi, jangan sampai kendur agar penyebaran virus ini tak semakin meluas

Bagi penyintas Covid-19 juga harus tetap waspada, sebab virus ini masih berpeluang  menginfeksi kendati sudah pernah terpapar sebelumnya.

Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dan Flu Biasa, Bagaimana dengan Orang yang Sudah Divaksin Covid-19?

Kasus konfirmasi harian Covid-19 dalam tujuh hari terakhir meningkat secara signifikan.

Kementerian Kesehatan melalui akun Twitter @KemenkesRI, mengimbau masyarakat untuk tidak melalaikan protokol kesehatan.

Karakteristik Omicron yang cepat menular menimbulkan kekhawatiran, sehingga masyarakat harus membekali diri dengan taat prokes 5M dan mengurangi mobilitas di luar rumah.

Semua varian, termasuk delta dan omicron, menyebabkan gejala Covid-19 yang serupa, termasuk batuk, demam, dan kelelahan.

Namun, ada beberapa bukti bahwa lebih sedikit orang dengan omicron yang kehilangan rasa dan penciumannya.

Omicron juga cenderung menyebabkan penyakit parah seperti pneumonia yang mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit, namun jarang terjadi.

Menurut UC Davis Health, orang yang divaksinasi penuh dua dosis atau telah menerima vaksin booster, gejala omicron cenderung ringan.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele,Bukan Hanya Orang Dewasa, Balita Juga Rentan Terpapar Omicron,Kenali Gejalanya

Sedangkan, pada orang yang tidak divaksinasi, gejalanya mungkin cukup parah, dan mungkin menyebabkan seseorang harus rawat inap atau bahkan kematian.

Penyintas Covid-19 yang pernah positif di masa lalu juga dapat terinfeksi ulang oleh Omicron.

Berikut ini gejala Omicron menurut ZOE.

Gejala Omicron

- Demam

- Pilek

- Sakit kepala

- Kelelahan (ringan atau berat)

- Bersin

- Sakit tenggorokan.

Kebanyakan orang yang dites positif dengan varian Covid-19 varian apapun biasanya mengalami beberapa gejala selama beberapa minggu.

Orang yang memiliki gejala Covid-19 yang lama dapat mengalami masalah kesehatan selama empat minggu atau lebih setelah pertama kali terinfeksi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Kemenkes RI bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, agar proses kesembuhan lebih cepat.

Baca juga: Waspada, Gejala Omicron Persis Masuk Angin, Tidak Selalu Didahului Demam, Periksa Jika Bergejala

Platform Telemedicine

- Alodokter

- Getwell

- Good Doctor

- Grabhealth

- Halodoc

- KlikDokter

- KlinikGo

- Link Sehat

- Milvik Dokter

- ProSehat

- SehatQ

- YesDok

- Aido Health

- Homecare24

- Lekasehat

- mDoc

- Trustmedis

- Vascular.

Varian Omicron menyebar lebih cepat, namun memiliki gejala ringan dan cenderung tidak bergejala.

Menurut imbauan dalam unggahan Kemenkes di akun Twitter @KemenkesRI, berikut hal yang dapat dilakukan.

Hal yang perlu dilakukan jika terinfeksi Omicron:

1. Jika positif namun tidak bergejala/bergejala ringan, jangan terburu-buru masuk rumah sakit.

2. Utamakan isolasi mandiri dan jangan lupa untuk memanfaatkan layanan telemedicine jika tersedia atau lapor ke Puskesmas terdekat.

Per 3 Februari 2022, layanan telemedicine dapat diakses di Jabodetabek dan kota-kota besar di Jawa dan Bali.

3. Pastikan sebelum isoman telah memenuhi syarat klinis, syarat rumah dan protokol kesehatan agar tetap aman dan tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain.

Dengan isolasi mandiri (isoman), kita mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan.

Kita juga menyelamatkan orang lain dengan gejala lebih berat hingga kritis.

4. Jika kedua syarat tidak terpenuhi untuk isoman, sebaiknya pasien melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemda

5. Masyarakat wajib disiplin protokol kesehatan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga.

6. Sebaiknya segera melengkapi vaksinasi, terutama bagi lansia dan anak-anak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejala Omicron Lebih Ringan dan Cepat Menular, Penyintas Covid-19 Dapat Terinfeksi Lagi, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/02/04/gejala-omicron-lebih-ringan-dan-cepat-menular-penyintas-covid-19-dapat-terinfeksi-lagi?page=all.
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved