Berita Tarakan Terkini
Cegah Penularan Covid-19, Disdikbud Tarakan Instruksikan SDN Utama 1 tak Gelar PTM Hingga Maret
Cegah penularan Covid-19, Disdikbud Tarakan instruksikan SDN Utama 1 tak gelar PTM hingga 3 Maret mendatang.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Cegah penularan Covid-19, Disdikbud Tarakan instruksikan SDN Utama 1 tak gelar PTM hingga 3 Maret mendatang.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan membenarkan terjadinya peniadaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Utama 1 Tarakan mulai 18 Februari 2022.
Ini dikarenakan pasca ditemukannya sejumlah siswa terpapar Covid-19. Dikatakan Eny Suryani, Plt Kepala Disdikbud Tarakan, awal mulanya satu siswa melakukan pemeriksaan mandiri atau swab test antigen dan dinyatakan positif.
Baca juga: Baru 46 Persen, Wali Kota Tarakan Imbau Pengusaha Daftarkan Pekerjanya Program BPJS Ketenagakerjaan
Walaupun positif hasilnya, awalnya sang siswa terlihat sehat atau bisa masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Dan lama-lama lanjutnya, siswa tersebut mulai mengalami batuk.
“Dan mulai rasa tidak enak. Akhirnya ibunya berinisiatif antigen dan hasilnya positif. Kepsek laporkan ke kami dan kami koordinasi dengan Dinkes Tarakan,” ujarnya.
Adapun oleh Dinkes Tarakan melakukan tracing lewat puskesmas dan hasil test antigen terhadap satu siswa tersebut hasilnya memiliki rate positif atau kadarnya di angka 64 persen.
“Siswa yang tadi itu. Kalau batas toleransi 50 persen rate positif kalau dari Dinkes. Karena melebihi, dari Kabid Dinkes Tarakan menelpon saya agar sekolahnya diliburkan satu sekolah, belajar daring,” ujarnya.
Apalagi siswa saat bermain pasti ada melakukan kontak. Akhirnya diputuskan untuk diliburkan sementara.
Baca juga: Imbas 8 Siswa Positif Covid-19, SDN Utama 1 Tarakan Kembali Berlakukan Pembelajaran Daring
Ia melanjutkan, agar menghindari penularan lebih besar maka diliburkan sekolah sementara.
Selain SDN Utama 1 yang meniadakan semnetara pembelajaran sampai saat ini belum ada lagi laporan dari sekolah lainnya.
“Ini perdana. Dan sudah mau keluar edaran kita sudah memasuki level dua jadi pertemuan 50 persen. Dengan catatan orangtua bisa memilih mau daring atau tatap muka, tidak dipaksakan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah