Banjir di Nunukan

Banjir Datang saat Orang Tidur Lelap, Ratusan Warga Lumbis Nunukan Panik Berlarian Selamatkan Diri

Banjir yang melanda tiga kecamatan di Nunukan, yakni Lumbis Hulu, Lumbis, dan Lumbis Pansiangan sejak Sabtu (19/2/2022) tengah malam belum juga surut.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
IST/BPBD Nunukan
Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Nunukan, yakni Lumbis Hulu, Lumbis, dan Lumbis Pansiangan sejak Sabtu (19/2/2022) tengah malam. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN –  Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Nunukan, yakni Lumbis Hulu, Lumbis, dan Lumbis Pansiangan sejak Sabtu (19/2/2022) tengah malam belum juga surut.

Ratusan banguna rumah dan fasilitas publik terendam banjir, belasan bangunan hanyut dan tanah longsor terjadi empat desa.

Bencana banjir yang terjadi jelang dini hari, Minggu (20/2/2022) saat warga tengah tidur tersebut membuat ratusan warga di Lumbis Hulu panik berlarian mencari lokasi yang aman.

Luapan Sungai Sedalir membuat debit air sungai di Desa Mansalong, Lumbis termasuk Lumbis Pansiangan juga terus naik.

Baca juga: BREAKING NEWS - Banjir Landa 3 Kecamatan di Nunukan, Belasan Rumah Hanyut, 4 Desa Alami Longsor

Menurut Kabid Informasi Dasar Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Ihsanuddin banjir kali ini lebih besar dibanding musibah banjir sebelumnya.

"Informasi dari Plt Camat Lumbis Pansiangan, di sana pernah terjadi banjir besar pada 2007, 2017, dan terakhir Januari 2022, tapi kali ini lebih besar lagi," kata Ihsanuddin kepada TribunKaltara.com, Senin (21/02/2022) pagi.

Diakui Ihsanuddin, saat ini pihaknya tidak memiliki tiang ukur termasuk Pos BPBD di Lumbis Hulu, sehingga update ketinggian air hanya berdasarkan pantauan dari kecamatan.

Berbeda dengan Desa Mansolong, Kecamatan Lumbis, yang mana sudah terdapat tiang ukur dan Pos BPBD.

Akibat banjir yang datang tengah malam itu membuat ratusan warga panik dan berlarian menyelamatkan diri mengungsi ketempat yang lebih tinggi.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Sungai Sedalir Lumbis Hulu Meluap, Ratusan Rumah di Nunukan Terendam Banjir

Camat Lumbis Hulu, Justinus seperti dikutip dari media online suaramabes.com, banjir melanda wilayah Lumbis Hulu pada Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 00.30 Wita dini hari.

 “Banjir yang tiba-tiba datang membuat warga yang tengah terlelap tidur terbangun karena air sudah masuk ke rumah masing-masing dan berlarian menyelamatkan diri bersama keluarganya mencari tempat yang lebih tinggi,” ungkapnya melalui komunikasi WA kepada media ini, Minggu (20/02) malam.

Sebagian besar warga yang panik dan berlarian menuju tempat yamg lebih tinggi.

Ada yang sempat terpisah dengan keluarganya namun mereka akhirnya bertemu di tempat pengungsian di gereja dan Pos Satgas Pamtas yang letaknya berada di atas gunung.

“Untuk wilayah Kecamatan Lumbis Hulu ada 10 desa terdampak, terdiri dari 110 rumah yang dihuni oleh 113 KK dengan jumlah keluarga 292 0rang,” kata Justinus.

Sementara Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis, mengatakan, banjir melanda 6 desa di wilayahnya.

Banjir bandang akibat luapan Sungai Sedalir mengakibatkan 12 rumah, 1 rumah burung walet, moulding milik Bumdes, jembatan ulinisasi di Desa Langgason, termasuk 2 rumah dan 1 posyandu di Desa Tantalujuk hanyut.

Sekadar diketahui, tiang ukur dan Pos BPBD Nunukan hanya terdapat di Mansalong, Sembakung, Sebuku, dan terbaru di Sebatik.

Baca juga: Semalaman Banjir Rendam Malinau, Warga Sebut Kondisi Ini Serupa Dengan yang Terjadi di Tahun 1998

"Jadi sementara kontrol banjir hanya di Mansalong. Air di sana naik per lahan. Pukul 12.00 Wita kemarin naiknya mencapai 8 meter.

Lalu pukul 16.00 Wita naik hingga 8,50 meter. Terakhir pukul 19.00 Wita tadi malam, air mencapai 9,15 meter. Batas normal ketinggian air 7 meter. Jadi naiknya 2,15 meter," ucapnya.

Ihsan menyatakan, hingga pagi tadi pihaknya belum mendapat informasi terbaru dari pihak kecamatan.

"Biasanya kontrol banjir per tiga jam. Tapi tadi pagi dapat informasi dari pihak kecamatan, untuk Lumbis Hulu sudah perlahan surut. Untuk Desa Mansalong belum lagi dapat informasi terbaru," ujarnya.

Situasi banjir di Kecamatan Lumbis Pansiangan pada hari Minggu (20/02).
Situasi banjir di Kecamatan Lumbis Pansiangan pada hari Minggu (20/02). (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Ihsanuddin BPBD Nunukan)

Belasan Bangunan Hanyut Diterjang Banjir

Menurut Ihsan ada belasan bangunan yang hanyut dan empat desa mengalami longgsor.

Informasi yang dia himpun dari Plt Camat Lumbis Pansiangan, di Desa Langgason, bangunan yang hanyut yakni:

- Ada 8 unit bangunan rumah termasuk kantor desa dan rumah kepala desa

- 1 unit bangunan rumah walet

- Mollding milik Bumdes Langgason

- Jembatan Ulinisasi, WC umum

Berikutnya Desa Tantalujuk, Lumbis Pansiangan ada 2 unit bangunan rumah dan 1 unit bangunan Posyandu yang hanyut.

Empat desa lainnya yang mengalami longgsor yakni Desa Panas, Desa Bokok, Desa Kuyo, dan Desa Tambalang.

"Untuk Lumbis Hulu, daerah yang berada di pesisir atau bantaran sungai air memang masuk ke dalam rumah warga. Kalau yang di Mansalong, dari pantauan remain di sana.

Masih di rumah warga yang ada di pesisir bentuknya panggung, sehingga air masih di bawah anak tangga. Ukuran di bawah lutut orang dewasa," tuturnya.

Tak ada korban jiwa dari bencana banjir ini. Warga telah dievakuasi ke daerah yang lebih tinggi, tepatnya di area Gereja GKII, Desa Tau Lumbis.

Sekadar informasi, untuk Kecamatan Lumbis Hulu ada sebanyak 110 bangunan rumah yang ada di 10 desa terendam banjir.

Tak hanya itu fasilitas umum yang ikut terendam banjir yakni Mess Sekolah 8 unit, Puskesmas Pembantu 1 unit, dan bangunan Gereja 1 unit. Sementara itu, ada 113 KK dan 292 jiwa yang terdampak.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved