Berita Nunukan Terkini
Nakes RSUD Nunukan Ikut Terpapar Covid-19, Jam Layanan Poliklinik dan Pendamping Pasien Dibatasi
Nakes RSUD Nunukan ikut terpapar Covid-19, jam layanan poliklinik dan pendamping pasien dibatasi.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Nakes RSUD Nunukan ikut terpapar Covid-19, jam layanan poliklinik dan pendamping pasien dibatasi.
Meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 di Nunukan tiap harinya, membuat tak sedikit Nakes juga ikut terpapar.
Direktur RSUD Nunukan, dr Dulman menyampaikan tak sedikit Nakes ditempatnya ikut terpapar Covid-19.
Baca juga: Gunakan Metode Jemput Bola, Kantor Pos Nunukan Salurkan Bantuan Sembako Rp 600 Ribu ke 2.510 KPM
Hal itu membuat manajemen RSUD Nunukan mengeluarkan kebijakan pembatasan jam pelayanan Poliklinik dan pendamping pasien.
"Nakes saya banyak yang terpapar Covid-19. Setiap hari ada saja, karena ditracing terus. Makanya kami batasi jam layanan Poliklinik dan pendamping pasien. Biar tidak menyebar lebih luas," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Sabtu (26/02/2022), sore.
Untuk jam buka loket, hari Senin-Kamis pukul 08.00-11.00 Wita. Hari Jumat pukul 08.00-09.30 Wita.
Sementara itu, untuk pendamping pasien hanya diizinkan satu orang. Selain itu, kata dr Dulman pendamping pasien tidak dalam keadaan sakit, telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan berusia di bawah 60 tahun.
"Varian Omicron ini menularnya begitu cepat dari varian Delta. Tidak bisa kita hindari, hanya bisa kita cegah. Makanya kalau tidak ada kepentingan yang serius di rumah sakit mending di rumah saja," ucapnya.
Lanjut dr Dulman,"Mengunjungi pasien yang sakit itu bagus, hanya saja kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk itu. Kita tidak bisa jamin orang yang datang punya bibit virus atau tidak," tambahnya.
Tak hanya itu, manajemen RSUD Nunukan juga melakukan pembatasan pelayanan vaksinasi Covid-19. Setiap hari Selasa dan Kamis pukul 09.00-11.00 Wita.
"Pelayanan vaksinasi tetap berjalan, hanya dibatasi waktunya. Karena tim vaksinator perlu rehat juga. Siapa tahu ada bibit Omicron dengan dia istirahat bisa sembuh. Karena bisa saja yang divaksin punya bibit virus," ujarnya.
Kebijakan itu mulai berlaku mulai 24 Februari hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga: 47 Nakes di Kabupaten Nunukan Terpapar Covid-19, Puskesmas Batasi Jam Layanan, Berikut Jadwalnya
Ruang Isolasi Covid-19 Terisi 21 Pasien
Saat ini ruang isolasi Covid-19 di RSUD Nunukan terisi 21 pasien. Sedangkan ruang ICU Covid-19 terisi 1 pasien.
Menurut dr Dulman pasien Covid-19 yang saat ini berada di RSUD Nunukan sebagian besar memiliki gejala batuk, pilek, demam, dan nyeri tulang.
"Pasien Covid-19 di rumah sakit tidak ada sampai sesak nafas. Perlu diketahui, varian Omicron beda dengan Delta. Kalau pasien Delta, pakai ventilator satu jam satu tabung oksigen. Jadi kalau 24 jam berarti 24 tabung oksigen. Itu yang kami kewalahan," tuturnya.
Meski begitu, kata dia pihak RSUD Nunukan tetap menyiapkan tabung oksigen untuk berjaga-jaga.
"Pasien Covid-19 ada juga ibu hamil. Tim kesehatan biasa berikan vitamin, dan obat anti virus yang tidak membahayakan dia dan janinnya. Selain itu pasien diobservasi kehamilannya juga," ungkapnya.
Dia berharap kepada keluarga pasien Covid-19 untuk menyerahkan sepenuhnya kesehatan pasien kepada tim dokter dan perawat.
Lantaran, kata dr Dulman sampai saat ini masih saja ada keluarga pasien Covid-19 yang ngotot untuk mengunjungi pasien.
"Itukan bisa membahayakan diri dan orang sekitarnya nanti. Percayakan kepada dokter dan perawat. Kan kita punya CCTV, kondisi pasien bisa dilihat di situ. Tolong kerjasamanya," imbuhnya.
Hari ini kasus positif Covid-19 di Nunukan bertambah 13 pasien. Sehingga total kasus aktif ada 564 pasien.
Sementara itu pasien yang sembuh ada 52 orang, setelah dinyatakan selesai masa isolasi mandiri.
Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Nunukan, Keluarga Pilih Makamkan Sendiri, Jubir Satgas: Tak Boleh
Jumlah terkonfirmasi Covid-19 Kabupaten Nunukan hingga hari ini sebanyak 7.025 kasus. Adapun rincian kasus sebagai berikut:
- Sebanyak 564 pasien sedang dirawat.
- Sebanyak 6.323 pasien dinyatakan sembuh.
- Sebanyak 138 pasien meninggal dunia.
- Suspek yang dipantau 0 (nihil).
- Kontak erat yang dipantau 0 (nihil).
Penulis: Febrianus Felis.