Berita Bulungan Terkini
Akibat Nelayan Pakai Trawl, Terumbu Karang Perairan Bunyu Rusak, AMPK Minta DKP Kaltara Lakukan Ini
Kondisi terumbu karang di perairan Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan rusak. Hal ini terjadi akibat maraknya aktivitas nelayan yang menggunakan trawl
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kondisi terumbu karang di perairan Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan rusak. Hal ini terjadi akibat maraknya aktivitas nelayan yang menggunakan alat tangkap pukat kurau dan trawl.
Ketua Asosiasi Masyarakat Perikanan dan Kelautan (AMPK) Pulau Bunyu, Hariyono mengatakan, sebenarnya ada dua permasalahan yang urgen di perairan Bunyu yaitu penggunaan alat tangkap jaring kurau dan trawl.
“Penggunaan alat tangkap jaring trawl masih banyak beraktivitas di perairan Bunyu,” ucapnya Senin (28/2/2022).
Baca juga: Bupati Tana Tidung Ibrahim Tindak Tegas Nelayan Gunakan Alat Tangkap Trawl: Itu Tak Ramah Lingkungan
Hasil pengamatan Hariyono nelayan dari Tarakan yang banyak menggunakan alat tangkap jaring kurau dan trawl, sedangkan nelayan lokal pulau Bunyu hanya menggunakan pancing.
“Kita bukan tidak mau bersaing dengan nelayan dari luar, tetapi, kami lebih kepala upaya menjaga kearifan lokal, jadi, kami tidak mau menggunakan alat tangkap yang merusak,” ungkapnya.
Menurut Hariyono, nelayan luar boleh saja melakukan penangkapan ikan di perairan Bunyu asal sesuai dengan batas yang sudah disepakati.
Baca juga: Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara Ganti Alat Tangkap Trawl Tahun Depan, Dana Rp 2 M Disiapkan
“Sekarang ini kan banyak nelayan dari luar itu yang melanggar batas yang sudah kita sepakati,” ungkapnya.
Akibatnya, banyak terumbu karang yang rusak akibat tersangkut jaring nelayan tersebut.

Bahkan kata Hariyono, beberapa bulan lalu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Negeri Makassar di Pulau Bunyu ada belasan hektare terumbu karang yang rusak dan tidak produktif.
“Banyak terumbu karang yang terbungkus jaring, sehingga, terumbu karang di perairan Bunyu sudah tidak produktif, itu hasil penelitian dari Unhas Makassar itu,” ucapnya.
Meski begitu, nelayan lokal tidak kesulitan mendapatkan ikan, karena kata Hariyono setiap nelayan memiliki rumpon.
Baca juga: Banyak Terumbu Karang Rusak Akibat Bencana Alam, Asuransi Bisa Jadi Solusi Pendanaan untuk Perbaikan
“Kalau rumpon banyak, setiap nelayan itu ada puluhan rumpon, saya punya saja ada 73 titik rumpon, jadi, kita tidak kesulitan lah untuk mencari ikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Hariyono meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara diharapkan melakukan patroli pengawasan di perairan Bunyu.
Dengan demikian, maka aktivitas kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dapat diantisipasi.
“Kalau sosialisasi sudah beberapa kali kita sampaikan dalam pertemuan, tetapi, kalau tidak ada tindakan dari pemerintah untuk menghentikan kegiatan itu, ya, percuma saja sosialisasi itu kita lakukan,” ucapnya.