Musnahkan 987,51 Gram Sabu Asal Malaysia, Polda Kaltara Jalin Komunikasi dengan LO Polri Tawau

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Musnahkan 987,51 gram sabu asal Malaysia, Polda Kaltara jalin komunikasi dengan LO Polri Tawau.

Polda Kaltara kembali menggagalkan peredaran sabu asal negeri jiran Malaysia.

Setidaknya sebanyak 987,51 gram narkoba jenis sabu berhasil digagalkan perederannya, barang haram tersebut didapat dari hasil pengungkapan empat kasus sepanjang bulan Januari 2022.

Baca juga: Populasi Rumah Walet di Tana Tidung Capai 1.490 Unit, Kadis Pertanian Rudi: Terbesar di Kaltara

Keberhasilan menggagalkan peredaran barang haram juga disertai dengan tanda tanya sulitnya menghalau barang haram masuk ke wilayah Indonesia.

Menurut Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat, kerja sama antara semua pihak, baik instansi kepolisian, TNI maupun aparat dari negara tetangga serta masyarakat menjadi kunci untuk menghalau masuknya barang ilegal ke wilayah Indonesia.

"Kerja sama dengan lintas negara dan juga kerja sama dengan instansi yang ada di perbatasan, jadi sinergitas semua instansi dan juga masyarakat," kata Kombes Pol Budi Rachmat, Jumat (4/3/2022).

"Supaya betul-betul menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia ini, betul-betul bersih dari masuknya barang barang ilegal, salah satunya narkoba," sambungnya.

Terkait maraknya kurir yang berhasil ditangkap tetapi masih sulit untuk mengungkap jaringan dan meringkus bandar narkoba, pihak Polda Kaltara mengaku, masih terus berupaya semaksimal mungkin.

Baca juga: Kabid Humas Polda Kaltara Tegaskan, Polisi Tidak Ikut Campur Urusan Demokrasi & Loyal Kepada Atasan

Kabag Bin Opsnal Ditresnatkoba Polda Kaltara, Kompol Suwandi mengatakan, saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi intens dengan Liaison Officer (LO) Polri di Tawau, Malaysia, guna mengungkap jaringan narkoba yang ada di negeri jiran.

"Kita juga kerja sama dengan LO untuk mengungkap pemiliknya," ujar Kompol Suwandi.

"Kami juga sudah koordinasi dengan LO, kami memberikan informasi yang dibutuhkan agar jaringan di Malaysia bisa terungkap," tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi