Pemindahan IKN
Potensi Gempa di IKN Nusantara Ada, tapi Relatif Rendah
Gempa yang terjadi di Paser pada Selasa, 1 Maret 2022 pukul 15.16 Wita yang lokasinya 145 Km dari IKN Nusantara menyisakan pertanyaan masyarakat.
Meski gempa terjadi di wilayah Paser, namun Sepaku, PPU masih relatif stabil dari gempa tektonik.

Hal ini karena lokasinya cukup jauh dari IKN Nusantara dan memiliki kekuatan rendah.
Berdasarkan data BMKG, potensi kegempaan di Kalimantan berasal dari Sesar atau patahan lokal yaitu patahan Adang, patahan Meratus, patahan Mangkalihat (Sangkulirang), dan patahan Tarakan.
Terdapat tiga patahan aktif yaitu parahan Meratus, Patahun Mangkalihat dan patahan Tarakan.
Mengacu pada hasil perhitungan dan pemetaan Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR 2017, potensi gempa bumi di Sepaku sangatlah kecil.
Kajian ini berdasarkan metode Peak Ground Acceleration (PGA) atau percepatan tanah maksimum yang merupakan dampak gelombang gempa bumi di lokasi pengukuran. (Kaltim Pos, 18/7/2020).
Baca juga: Jadi Penyangga IKN Nusantara, Samarinda Siapkan Rumah Hunian Tipe Murah, Harga Mulai Rp 153 Juta
Pemindahan Ibu Kota Negara yang sudah disetujui DPR RI dan ditandatangani Presiden Jokowi, salah satu alasannya, lokasi IKN yang baru minim potensi gempa.
Salah satu alasan pemindahan IKN dari Jakarta ke Sepaku, PPU dan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur karena lokasi tersebut minim potensi gempa jika dibandingkan dengan Jakarta, Sumatera, maupun Sulawesi.
Meski demikian potensi gempa tetap ada akan tetapi dalam skala kecil.
Hasil kajian Badan Meteorologi Kementerian ESDM dan sejumlah pihak yang pernah melakukan kajian, IKN Nusantara relatif aman dari ancaman gempa.
Namun, tidak berarti benar-benar bebas dari ancaman bencana. (Kumparan, 23/1/2022).

Dilansir dari bappeda. Kaltimprov.go.id, terkait FGD Kebencanaan di IKN, disampaikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis strategis (KLHS), salah satunya terkait gempa, menyimpulkan bahwa secara umum kawasan IKN jauh dari sumber jalur gempa dan tsunami.
Di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, potensi guncangan PGA sekitar 0,16g atau memiliki potensi guncangan gempa bumi dengan intensitas VI MMI.
KIPP atau Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN tersusun oleh batuan permukaan tanah keras (Kelas C), sementara kawasan disekitarnya tersusun oleh batuan lunak (Kelas D).
Jadi dapat disimpulkan bahwa potensi gempa di IKN Nusantara minim dan relatif rendah. (*)