Berita Tana Tidung Terkini

Pedagang Makanan Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng di KTT, Harga Melambung Rp 30 Ribu per Liter

Pedagang makanan keluhkan kelangkaan minyak goreng di KTT, harga melambung Rp 30 ribu per liter.

Penulis: Risnawati | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / RISNA
Pedagang makanan di Tana Tidung keluhkan kelangkaan minyak goreng di Tana Tidung. (TRIBUNKALTARA.COM / RISNA) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Pedagang makanan keluhkan kelangkaan minyak goreng di KTT, harga melambung Rp 30 ribu per liter.

Sejumlah masyarakat di Tana Tidung mengeluhkan kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Tana Tidung.

Tak hanya langka, harga minyak goreng yang dijual pun melambung dari harga sebelumnya.

Baca juga: Swasembada Beras Butuh Waktu, Distan KTT Beber Dua Permasalahan Sektor Pertanian di Tana Tidung

Salah seorang pedagan makanan di Tana Tidung, Asbullah mengatakan, harga minyak goreng di Tana Tidung kini dijual dengan kisaran harga Rp 30 ribu.

Terlebih lagi, dalam pembelian minyak goreng juga dijatah 2 liter perorang.

"Jadi untuk mensiasatinya, mau ndak mau teman-teman kami, satu per satu datang ke toko beli minyak goreng.

Ya, gitu aja cara kita untuk mencukupi kebutuhan minyak goreng di warung kami," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (8/3/2022)

Dia menyampaikan, kebutuhan minyak goreng di warungnya bisa sampai lima liter dalam sehari.

Sehingga dengan batasan pembelian 2 liter perorang, tentu tidak mencukupi kebutuhannya.

"Biasa kita beli yang gelengan, tapi karena ndak ada yang gelengan sementara ini di sekitar wilayah KTT, jadi mau ndak mau kita beli yang literan.

Kalau barang ini ada dan naik dikit aja ndak apa-apa. Ini kesulitan juga kita dapat, dan dikasih jatah juga," terangnya

Asbullah menyampaikan, langkanya dan naiknya harga minyak goreng ini tentu sangat berpengaruh kepenjualannya.

Baca juga: Kabupaten Tana Tidung Akan Pasarkan Beras Lokal, Distan KTT Sebut 3 OPD jadi Sasaran Tahap Pertama

Bahkan sejak harga minyak goreng naik sekira 2 bulan lalu, pihaknya sampai menaikan harga jualannya.

"Kita kasih naik harga Rp 1000 setiap menu. Misalnya ayam geprek itu yang biasa Rp 17 ribu, kita naikan Rp 18 ribu," sebutnya

"Pembeli sekarang agak kurang sudah. Tapi Alhamdulillah ada saja lah, walaupun kadang-kadang lepas dari target pendapatan," lanjutnya.

Penulis: Risna

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved