Berita Malinau Terkini
Keterbatasan Infrastruktur Dasar, Kendala Pembangunan Perbatasan PKSN Long Nawang di Malinau
Percepatan pembangunan di wilayah Perbatasan RI-Malaysia di Kaltara terkendala infrastruktur dasar.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Percepatan pembangunan di wilayah Perbatasan RI-Malaysia di Kaltara terkendala infrastruktur dasar.
Diantaranya terkait akses dan jalur transportasi darat yang menjadi jalur utama penyaluran material dan pasokan bahan pokok ke 5 wilayah perbatasan Malinau, Kaltara dan Serawak Malaysia.
Pusat Kawasan Strategis Nasional atau PKSN Long Nawang, di Kecamatan Kayan Hulu direncanakan akan menjadi pusat pelayanan 5 kecamatan di perbatasan yakni di Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Pujungan dab Bahau Hulu.
Baca juga: Zainal Beber Persoalan Perbatasan RI-Malaysia, Kemenkumham Janji Penuhi Permintaan Gubernur Kaltara
Terbatasnya akses dan infrastruktur dasar mendominasi Dalam topik Focus Group Discussion oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan terkait PKSN Long Nawang.
Dalam Diskusi tersebut, Kepala Dinas PUPR Perkim Malinau, Tomy Labo menyampaikan sejumlah keterbatasan pembangunan di wilayah perbatasan.
Baca juga: Memacu Adrenalin Menuju Long Tua Malinau, Lokasi Wisata Favorit TNKM di Perbatasan RI-Malaysia
Diantaranya, belum memadainya sejumlah infrastruktur dasar seperti akses moda transportasi darat, kelistrikan dan telekomunikasi.
"Kendala pembangunan di perbatasan berkaitan akses, infrastruktur dasar. Utamanya karena belum memadainya jalur darat menuju ke wilayah Sungai Boh dan Mahakam Hulu, Kaltim," ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Tomy Labo menjelaskan akses Jalan darat Sungai Boh ke Long Bagun, Mahakam Hulu terkendala konsesi izin kehutanan perusahaan.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malinau, Ajang Kahang.
Menurutnya, sektor pariwisata berpotensi besar berkembang di wilayah Long Nawang. Hanya saja akses dan prasarana tidak cukup memadai.
Baca juga: Antisipasi Covid-19 Varian Omicron, Dinkes Malinau Kirim Vaksin ke 5 Titik Perbatasan RI-Malaysia
"Karena ini ada kaitannya dengan pengembangan potensi wisata, kesulitan yang paling berat adalah soal akses. Kami sampai saat ini belum bisa mendata rinci jumlah wisatawan di sana karena memang belum dibentuk resmi karena kendala tersebut," katanya.
Pembangunan jalan penghubung Sungai Boh tujuan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Hulu sebelumnya sempat mencuat.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala menyampaikan bagaimana warganya saat ini kesulitan memperoleh bahan pokok dikarenakan akses rusak parah.
(*)
Penulis : Mohammad Supri