Berita Nunukan Terkini
Pembaretan Bintara Remaja, Kapolres Nunukan Minta Orang Tua Pahami Status Anak sebagai Anggota Polri
Seusai pembaretan Bintara Remaja (Baja), Kapolres Nunukan minta kepada orang tua (Ortu) untuk memahami status anaknya sebagai anggota Polri.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Seusai pembaretan Bintara Remaja (Baja), Kapolres Nunukan minta kepada orang tua (Ortu) untuk memahami status anaknya sebagai anggota Polri.
Pagi tadi berlangsung di lapangan apel Tribrata Polres Nunukan, Pembaretan terhadap 26 Baja tahun anggaran 2022 di Polres Nunukan, Minggu (27/03/2022).
Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto mengatakan 26 Baja yang baru saja dilakukan pembaretan sudah menjadi tanggungjawab kedinasan Polri.
Sehingga dia meminta Kita kepada pihak keluarga untuk mendukung status anaknya yang kini menjadi anggota Polri.
Baca juga: Selama Operasi Keselamatan Kayan, Kasat Lantas Polres Nunukan: Masih Ada Pengendara Belum Vaksin
"Jangan lagi berpikir segala sesuatu soal anak masih direcoki. Status mereka sekarang jadi anak negara sebagai anggota Polri.
Lepaskan mereka biar bisa mandiri untuk mewarnai dalam sisa hidupnya sebagai anggota Polri," kata AKBP Ricky Hadiyanto kepada TribunKaltara.com, pukul 13.00 Wita.
Tak hanya itu, Ricky juga meminta agar ke depan orang tua dapat membantu mengawasi anak-anaknya di luar jam kedinasannya.
"Jangan paksa anak kalau Lebaran harus di rumah rayakan bersama keluarga. Tempatnya mereka kalau hari raya itu di jalan, mengamankan masyarakat baik itu di pos maupun di Makopolres.
Kalaupun ada waktu itu rezeki. Kalau tidak ya harus bisa relakan," ucapnya.
Lebih lanjut Ricky sampaikan, Baja harus mampu mengemban tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegak hukum yang profesional.

"Saya saja baru dua kali Lebaran di rumah sejak 2001. Itupun saat saya sekolah PTIK. Selebihnya mengamankan masyarakat yang libur hari raya. Nomor satukan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi," tambahnya.
Dia tegaskan kepada para Baja untuk tidak terlibat dalam pelanggaran hukum, apalagi terlibat penyalahgunaan Narkoba.
"Mereka baru lulus sangat riskan terjadi pelanggaran. Sehingga saya tegaskan tidak ada pembelaan bila terlibat pelanggaran hukum. Jadi setelah ini mereka masuk Barak. Dikasi waktu silahturahmi dengan keluarga tapi harus tinggal di Barak. Biar mudah diawasi," ujarnya AKBP Ricky Hadiyanto.
Ricky menjelaskan tujuan pembaretan adalah untuk menanamkan kesadaran dan rasa tanggungjawab kepada anggota Polri.
Lantaran untuk mendapatkan baret tersebut tidak mudah karena harus melalui berbagai tahapan.