Berita Tarakan Terkini

Masuk Penilaian PPD Tahap III, Ini Catatan Bagi Tarakan, Tembus 3 Besar Dapat Reward dari Presiden

Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Penguji Pusat Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahap III Tahun 2022 mulai dilaksanakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kegiatan FGD Penilaian Tahap III Verifikasi Tingkat Kota Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2022 di Gedung Serbaguna Pemkot Tarakan, Kamis (7/4/2022) dipimpin langsung Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Penguji Pusat Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahap III Tahun 2022 mulai dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pemkot Kota Tarakan.

Kegiatan ini berlangsung dua hari. Pada Kamis (7/4/2022) pagi tadi hingga siang dilaksanakan FGD dan dilanjutkan siang dan sore melakukan kunjungan ke beberapa lokasi seperti Rumah Batik Disabilitas dan salah satu usaha warung makan dan kafe di Kota Tarakan.

Usai melakukan FGD, awak media mewawancarai Dr. Ir. Budi Santoso, yang merupakan Koordinator dan Ketua Tim Penilai PPD Tahap III Tahun 2022 dari Bappenas.

Mewakili enam tim penilai yang ada, Ia mengungkapkan secara overall penyampaian sangat bagus usai mendengarkan langsung pemaparan yang disampaikan kepala daerah, kemudian unsur pendukung dari Bank Indonesia, dari Badan Pusat Statistik, lalu dari OPD dan instansi forkopimda serta dari sektor pelaku usaha sampai tingkat pengrajin yang ikut berkontribusi selama ini dalam pembangunan di Kota Tarakan.

Baca juga: Kementerian Beri Penghargaan ke Pengelola TNKM, Dolvina Tegaskan Pentingnya Pengakuan Hak Wilayah

Dikatakan Budi Santoso sebaik dan sejelek apapun hasil penilaian sebenarnya masih harus bergantung pada enam penilai lainnya.

Secara umum apa yang dipaparkan dan ditampilkan serta disampaikan Pemkot Tarakan hari ini kepada tim penguji, akan disampaikan pihaknya ke tim penilai pusat lainnya.

Catatan yang masih perlu dilaksanakan lanjutnya, memang di antaranya masih belum dijelaskan mengenai data based approach dan riset based approach, dimana perencanaan disusun berdasarkan suatu kajian.

“Bisa data dulu. Tadi belum keluar, seperti itu yang utama. Yang kedua, agak miss bahwa pertumbuhan yang tinggi, kan tinggi sekali di sini melebihi rata-rata nasional, kemudian rasionya tipis artinya secara makro perform-nya bagus. Tetapi mungkin miss masalah inklusivitas masyarakat yang termarjinal. Dan kami mengingatkan tolong disampaikan,” beber Budi Santoso.

Baca juga: Cerita Ursula Ohin di Malinau, Ibu Tunggal Peraih Penghargaan Petugas Sapu Teladan 2022

Adapun lanjutnya terhadap kategori bisa sampai masuk tiga besar setelah sampai di tahap III 10 besar hari ini, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi.

Indikator pertama dijabarkannya yakni melihat dengan data dan big data yang resmi disampaikan pemerintah di Tarakan.

Kemudian pihaknya akan menyinkronkan data yang ada di BPS dan di BPS pusat dan itu harus lolos. Jika berhasil melalui tahap itu, barulah bisa masuk 10 besar terlebih dahulu.

“Artinya capainannya sudah bagus. Yang kedua, dari segi pelaksanannya. Bagaimana bisa mencapai data tersebut, indikator apa yang dilaksanakan, bagaimana peran Wali Kota kemudian peran Bapedda mencapai angka tersebut. Apakah ada sistem perencanaan yang buttom up, apakah ada top down-nya juga dan apakah dengan sistem melihat perkembangan ke depan,” bebernya.

Dr. Ir. Budi Santoso, yang merupakan Koordinator dan Ketua Tim Penilai PPD Tahap III Tahun 2022 dari Bappenas saat diwawancarai awak media, Kamis (7/4/2022).
Dr. Ir. Budi Santoso, yang merupakan Koordinator dan Ketua Tim Penilai PPD Tahap III Tahun 2022 dari Bappenas saat diwawancarai awak media, Kamis (7/4/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia menambahkan, yang sempat ia lupa pertanyakan yakni letak geografis Kota Tarakan sangat luar biasa. Ia mengimbatkan adalah sinar Tarakan. Tarakan ke depannya mengacu kepada Litle Singapore atau Sinar Tarakan yang orientasinya antarnegara.

“Kita melihat Tarakan posisinya bisa komunikasi dengan Brunei misalnya dari sisi perdagangan. Kedua dengan Tawau Malaysia, ketiga Filipina. Dan di belakangnya baru ada Indonesia seperti Balikpapan, Jawa. Jadi peran dari pengembangan Tarakan harus memperkenalkan diri secara geografis yang punya peran penting dengan negara lain,” tegasnya.

Dalam dunia ekonomi, pembangunan agar lebih maju lagi, Tarakan harus mengembangkan investasi. Caranya lanjutnya, bagaimana Tarakan bisa menjadi media atau jalur untuk meningkatkan hubungan dengan negara tersebut.

Baca juga: Peroleh Penghargaan BPS, Syarwani Minta Kades di Bulungan Tiru Pembangunan di Desa Apung

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved