Berita Tarakan Terkini
Pencapaian Kinerja Hulu Migas Kuartal I 2022 Terkena Imbas Pandemi dan Invasi Rusia atas Ukraina
Kegiatan konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal 1 Tahun 2022 dilaksanakan, Jumat (22/4/2022) secara virtual dan tatap muka pagi hingga siang tadi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
“Kami sudah upayakan kegiatan yang semaksimum mungkin. Q1 Maret 2022 reserve replacement ratio mencapai 42 persen . Kegiatan meningkat meski belum sangat mempengaruhi produksi dan lifting tapi perencanaan ke depan semakin agresif,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya, 42 persen capaian itu juga dikarenakan adanya tambahan cadangan OPLL East Kal and Attaka, lalu POD 1 Bella dan adanya tambahan cadangan dari Sengkang.
“Penambahan cadangan mencapai 265 MMBOE. Komitmen investasi dari persejutan PDO dan OPLL sampai Q1 mencapai $6,3 miliar,” sebutnya.
Ia mengakui, lifting migas masih terkendala entry poin yang rendah di tahun 2022 karena dampak dari pandemic 2021.
Baca juga: Tak Ingin Ada Konflik Pengelolaan PI Blok Migas, Pemprov Kaltara akan Buat MoU dengan Kabupaten/Kota
“Kita loss 20.000 barel oil per hari dan kami sudah coba maksimumkan di 2022 tidak ada decline. Kalau masih terjadi decline dampak pandemic 2020, sudah ada upaya yang tetap akan dilakukan,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Dwi, memasuki pembahasan mengenai realisasi produksi minyak, ada beberapa indikator penyebabt terjadi naik turunnya produksi.
Pertama karena danya dampak produksi, kemudian terjadinya kebocoran PHR power odd misalnya dimana penangkal petir bermasalah, ditambah EMCL sempat blackout karena ada sambungan kabel terbakar.
“Ini yang terjadi membuat terjadinya penurunan realisasi produksi minyak dan Februari mulai membaik dan Maret 2022.
Paling terlihat itu ada problem di EMCM, dimana ada pipa bengkok karena tanaah longsor. Sehingga saat itu, kekhawatiran ada hal berbahaya maka disetop dan dampaknya kita kehilangan 11.000 barel produksi minyak di Cepu,” jelasnya.
Kemudian membahas persoalan aktivitas utama hulu migas di 2022, pada kuartal yang sama dibandingkan 2021, jumlah pengeboran sumur eksplorasi dan sumur pengembangan dan workover dan well service jauh lebih tinggi.
Misalnya jika melihat di exploration drilling, mencapai 125 persen dari Q1 di 2021 lalu. Kemudian pengembangan development drilling bahkan mencapai 213 persen.
Lalu pengeboran di tahun 2022 jauh lebih besar dari 2021. Total di 2021 hanya ada 76 sumur dan sekarang mencapai162 sumur.
Baca juga: Kejar Target Pengeboran, SKK Migas Gelar Drilling Summit 2022
“Target 390 sumur insya allah akan lebih masiv lagi dan jumlah rate lebih besar ditambah teman teman KKKS.Workover membaik di angka 102 persen dan well servise di angka 13 persen. Aktivitas sudah terlihat adanya agresivitas,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah