Perbaikan Museum Kesultanan Bulungan di Kecamatan Tanjung PalasTertunda, Ini Penyababnya

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR- Pemprov Kaltara merencanakan perbaikan bangunan Museum Kesultanan Bulungan di Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan, sejak 2021. Namun, ternyata rencana tersebut tertunda akibat pendemi Covid-19.

Meski begitu, tahun ini Pemkab Bulungan telah menganggarkan rehab bangunan gedung kesenian rakyat Tanjung Palas yang berada di area Museum Kesultanan Bulungan.

Gubernur Kaltara, Zainal Arfin Paliwang menuturkan sebenarnya tahun lalu Pemprov Kaltara sudah menganggarkan untuk rehab bangunan Museum Kesultanan Bulungan.

Baca juga: Mengenang Kejayaan di Museum Kesultanan Bulungan, Peristiwa Bultiken Membekas di Ingatan Datu Hamid

“Tetapi, karena banyak refocusing anggaran untuk Covid-19 akhirnya tertunda,” ucapnya Senin (13/6/2022)

Lebih lanjut, kata Zainal A Paliwang mengutamakan keselamatan masyarakat yang lebih luas. Kendati demikian, pemerintah akan terus berupaya melakukan perbaikan bangunan bersejarah tersebut.

“Iya, kita akan terus berupaya untuk melakukan perbaikan Museum Kesultanan Bulungan,” ungkapnya.

Baca juga: Museum Kesultanan, Sisa-sisa Kejayaan Bulungan, Datu Abdul Hamid Kenang Masa Kehidupan di Istana

Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani memastikan bahwa tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk rehab atap gedung kesenian rakyat Tanjung Palas yang berada di kompleks Museum Kesultanan Bulungan.

“Sekarang ini sudah dalam proses lelang. Pelan-pelan. Iya, sesuai kemampuan anggaran pemerintah daerah,” ucapnya.

Diharapkan, Syarwani dengan adanya perbaikan bangunan gedung kesenian rakyat Tanjung Palas tersebut itu bisa berfungsi lebih baik.

Apalagi sejak beberapa tahun sudah tidak pernah digunakan difungsikan sesuai fungsinya karena kondisi atap rusak.

“Kalau digunakan terlalu berisiko, karena atapnya rusak,” ucapnya.

Karena itu, Syarwani menyebut Pemkab Bulungan sudah mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp 2 miliar untuk rehab atau perbaikan bangunan yang diharapkan, kedepan gedung tersebut bisa kembali digunakan sesuai fungsinya.

Baca juga: Museum Mulawarman Tenggarong Kembali Dibuka, Pengunjung Wajib Patuhi Prokes, Catat Tanggalnya

“Iya, kami sudah mengalokasikan kurang lebih 2 Rp miliar, kalau bangunan gedung itu sudah bagus, kita bisa gunakan untuk even kebudayaan,” ujarnya.

Walaupun, Syarwani mengakui saat ini pemerintah belum bisa secara menyeluruh melakukan perbaikan terhadap bangunan gedung tersebut.

“Kita sesuaikan dengan anggaran yang kita miliki, karena kita tidak mungkin melakukan perbaikan kalau tidak ada anggaran,” ungkapnya.