Berita Tarakan Terkini
Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Tedy Optimis Inflasi 2022 Tetap Terjaga, TPID dan OPD Siap Kawal PMK
Upaya menjaga tingkat inflasi, Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam wadah TPID akan terus bersinergi dalam program 4 K.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Upaya menjaga tingkat inflasi, Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah dalam wadah TPID akan terus bersinergi dalam melaksanakan program pengendalian harga dalam kerangka 4K. (keterjangkauan, ketersediaan, kelancaran, dan komunkasi).
Artinya 4K ini adalah keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Dikatakan Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Tedy Arief Budiman, ekspektasi inflasi tahun 2022 yang diyakini masih akan berada di sasaran target inflasi 3,0±1 persen.
Baca juga: Tomat dan Sayur Bayam Ikut Jadi Penyumbang Inflasi di Kaltara, Tercatat 0,76 Persen Per Mei 2022
Selain itu, Bank Indonesia dengan berbagai pihak termasuk Pemda juga terus aktif bersinergi melalui berbagai program termasuk penguatan korporatisasi dan kelembagaan, pengembangan kapasitas produksi, maupun perluasan pasar UMKM pangan dikala pandemi.
Lebih jauh Tedy menyikapi perkembangan Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) pada sapi dan kerbau yang merebak belakangan ini, TPID bersama OPD terkait akan melakukan pengawasan langsung terhadap pasokan di lapangan dalam waktu dekat.
“Ini untuk memastikan ketersediaan suplai termasuk menjelang Idul Adha,” beber Tedy.
Baca juga: BPS Catat Kaltara Alami Inflasi 0,76 Persen, Transportasi Udara Sumbang 0,19 Persen
Kemudian lanjutnya, juga membentuk koordinasi dan sinergi TPID yang dimungkinkan dalam bentuk inisiasi proaktif termasuk surveilance dan uji lab spesifik dalam memastikan kesehatan ternak, termasuk dari penyakit PMK
Masih membahas target inflasi diprakirakan berada pada rentang sasarannya 3,0±1 persen lanjutnya, ini utamanya disebabkan oleh permintaan domestik.
“Diperkirakan membaik dan transmisi harga global ke domestik yang berlanjut di tengah ekspektasi inflasi dan nilai tukar yang terjaga,” urainya.

Untuk itu tambahnya, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya.
Koordinasi kebijakan dengan Pemerintah tersebut terutama ditujukan untuk mengantisipasi risiko inflasi komoditas pangan strategis, baik pada kelompok Volatile Food (VF) maupun kelompok inti, dari kemungkinan adanya gangguan pasokan dan distribusi yang berasal baik dari global maupun domestik.
Baca juga: Perkuat TPID dan Rangkul UMKM, BI Kaltara Optimis Inflasi Selama 2022 Tetap Terjaga Sesuai Target
“Selain itu, adanya kenaikan harga beberapa komoditas pada kelompok Administered Prices (AP) seperti kenaikan tiket angkutan udara, Bahan Bakar Minyak (BBM), cukai rokok dan PPN juga perlu mendapat perhatian,” bebernya.
Ada kebijakan moneter Bank Indonesia akan tetap konsisten dalam mengelola ekspektasi inflasi sesuai sasaran.
Di samping itu lanjutnya, sinergi Bank Indonesia dan Pemerintah akan terus difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai bagian dari upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
(*)
Penulis: Andi Pausiah