CJH Wajib Perhatikan Ini Sebelum Berangkat, Berikut Barang Boleh & Tidak Boleh Dibawa ke Tanah Suci

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Dijadwalkan 29 Juni 2022 calon jemaah haji (CJH) akan berangkat dari Tarakan menuju Balikpapan selanjutnya bertolak ke Jeddah.

Ada sejumlah barang yang boleh dan tidak boleh dibawa oleh CJH sebelum berangkat. Ini disampaikan Muhammad Aslam, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Tarakan.

Dijelaskan Aslam, sapaan akrabnya, Calon jemaah haji (CJH) asal Kaltara nanti akan menginap di Hotel Al-Kiswah Tower dan memuat 20.000 jemaah berdasarkan data tahun 2019.

Baca juga: Info Haji Kaltara: Pemberangkatan CJH Terancam Ditunda, Jika Ada Hasil Tes PCR Positif Covid-19

“Di hotel itu banyak jemaah haji sering tersesat sampai tiga hari. Hotelnya begitu besar di Mekkah itu,” urai Muhammad Aslam.

Adapun lanjutnya, sebelum berangkat ada beberapa barang dilarang dibawa sampai ke Tanah Suci. Ia menyebutkan, CJH hanya bisa membawa maksimal Rp 100 juta. Lebih dari Rp 100 juta, tidak diperbolehkan.

Ia melanjutkan, hampir setiap tahun rokok yang paling banyak didapati di dalam asrama haji. Ditegaskan Muhammad Aslam, rokok hanya diperbolehkan 200 batang.

Baca juga: Pembatasan Usia Maksimal 65 Tahun, Akibatnya Ada CJH Tarakan yang Batal Berangkat ke Tanah Suci

“Dalam satu bungkus dikalikan saja berapa, sekitar itu saja. Setiap tahun saya lihat rokok selalu bermasalah, karena kadang ada yang menitip k etas teman-temannya,” urainya.

Kemudian makanan yang dilarang dibawa ke lokasi di antaranya cabai mengandung minyak.

“Ada Lombok kering tidak masalah tapi tidak boleh dibawa di tas tenteng, semua harus dikoper besar dibagasikan,”urainya.

Begitu juga gunting, tidak boleh dibawa ke dalam tentengan tangan tetapi diperbolehkan disimpan dalam koper besar yang dibagasikan.

“Kami harapakan kepada jemaah haji Tarakan tetap menjaga kebersamaan, sabar, jangan lupa di negara orang terapkan prokes, pakai masker di sana karena bertemu dengan jemaah haji dari seluruh dunia sehingga itu perlu,” urainya.

Baca juga: Jaga Kesehatan, CJH Kota Tarakan Diminta Tetap Pakai Masker, Positif  Covid-19 tak Bisa Digantikan

Dikatakan Aslam, pada Kamis (9/6/2022) kemarin, selama sehari sudah dilakukan kegiatan manasik haji. Dikatakan Muhammad Aslam, manasik haji selalu dilaksanakan sebelum keberangkatan dan ada dana khusus yang disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam menyelenggarakan manasik haji.

Pemateri sendiri dihadirkan ada tiga narasumber. Pertama dari Kakanwil Kaltara mengenai kebijakan pemerintah Indonesia di Arab Saudi tentang ibadah haji. Pemateri kedua dari H. Shaberah Tarakan mengenai manasik haji.

Kemudian terakhir, dirinya selaku Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) mengenai proses perjalanan ibadah haji gelombang kedua.

“Jadi ada gambaran perjalanan , prosesnya dari mana jemaah sampai kumpulnya di mana, sampai ke Arab Saudi dan kembali ke Tarakan termasuk di hotel mana menginap,” ujarnya.

Baca juga: CJH Tarakan akan Bergabung Dengan Kloter Kaltim, Syarat Berangkat Minimal Wajib Vaksinasi Dosis Dua

Pelaksanaan manasik haji hanya dilaksanakan satu hari sebagai gambaran dan bekal serta edukasi bagi jemaah yang akan berangkat.

“Kemarin manasik di Kemenag enam hari, dan ini penutupan gambarannya semua,bagaimana cara sembahyang di pesawat, fikih haji dan sebagainya dijelaskan dalam manasik termasuk barang boleh dan tidak boleh dibawa,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah