Berita Bulungan Terkini
Ketua Komisi II DPRD Bulungan Berharap Beras Lokal Jadi Primadona: Kami Minta Peran Serta Pemda
Pemasaran produk lokal milik daerah, masih menuai kendala dalam hal penjualan. Salah satunya seperti beras lokal.
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Pemasaran produk lokal milik daerah, masih menuai kendala dalam hal penjualan. Salah satunya seperti beras lokal.
Berbicara beras lokal, tentunya daerah dapat menghasilkan setiap tahun. Meskipun begitu, pangsa pasar masih menjadi kendala untuk diperjualbelikan.
Dengan kondisi ini, Ketua Komisi II DPRD Bulungan, Tasa Gung, akhirnya pun angkat bicara. Ia sangat berharap ada peran serta dari pemerintah daerah (Pemda) mengenai persoalan ini.
Baca juga: Peluang Beras Kaltara jadi Penyangga Pangan di IKN Nusantara, Ini Kata Anggota DPR RI Deddy Sitorus
"Kehadiran pemerintah untuk membuka ruang dan pangsa pasar bagi para petani dapat memudahkan pendistribusian produk pertanian. Sehingga akan ada input atau masukan positif bagi para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah," ucapnya Sabtu (18/6/2022).
Tasa Gung mengatakan, seharusnya beras lokal ini menjadi primadona masyarakat. Karena kualitasnya tidak perlu diragukan. Jangan sampai malah, kualitas beras sudah bagus namun nyatanya dilapangan sulit diperjualbelikan.
"Ini, yang kita minta peran serta dari pemerintah. Salah satunya mengenai mekanisme pasar sehingga prodak lokal ini bisa diterima di pangsa pasar,dan kalau bisa menjadi beras andalan khas daerah," ucapnya.
Baca juga: Pasarkan ke Masyarakat Umum, Dua Toko Besar di Kabupaten Tana Tidung Siap Tampung Beras Lokal
Namun, dilain sisi Tasa Gung menyoroti mengenai ketersedian beras lokal tersebut.
Karena menurutnya jangan sampai ketika banyak permintaan pasar ketersediaan malah tidak bisa mengakomodir kebutuhan pasar.

"Disamping itu, beras lokal yang ada dipasaran sejauh ini harganya memang cendrung berbeda dengan prodak dari luar," ucapnya.
Tasa Gung menilai produk daerah bisa dibilang masih mahal ketimbang beras dari kota besar lain.
Baca juga: Kabupaten Tana Tidung Akan Pasarkan Beras Lokal, Distan KTT Sebut 3 OPD jadi Sasaran Tahap Pertama
"Katakanlah dari kota Surabaya, Sulawesi. Ini tentu menjadi bahan catatan buat pemerintah daerah,mengkaji mengapa prodak hasil pertanian ini masih tergolong tinggi harganya. Apakah itu karena cost produksi, atau sejenisnya saya rasa ini perlu ada kajian matang," ucapnya.
Karena menurutnya, ketika beras lokal ini bisa dijangkau dipasaran. Secara otomatis akan mendorong peningkatan ekonomi petani.
"Dan karena ini untuk tujuan keberlangsungan pemerintah itu bagimana supaya bisa mensejahterahkan masyarakatnya. Dengan tentu mefasilitasi yang menjadi kebutuhan mereka," ucapnya.
(*)
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi