Antisipasi Kenaikan Harga, Disperindagkop Bulungan Rencana Datangkan Minyak Goreng Curah dari Kaltim

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN-  Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bulungan berencana mendatangkan minyak goreng curah dari Bontang,  Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurut Kepala Diskopindah Bulungan, Mumammad Zakaria, sebanyak 60 ton minyak goreng curah yang didatangkan dari Kaltim tersebut merupakan kerja sama Disperindagkop Bulungan dengan pihak ketiga.

“Rencananya bulan ini, pihak ketiga tinggal menunggu kesiapan tempat menampung minyak goreng yang akan dikirim.

Kalau kita siap, mungkin dalam waktu dekat ini sudah dikirim. Ongkos angkut murni dari pihak ketiga semua, dan sampai di Bulungan harga jual minyak goreng mengikuti HET (Harga Eceran Tertinggi),” ujarnya Selasa (28/6/2022).

Tujuan mendatangkan minyak goreng curah dari Kaltim, kata Zakaria sebagai upaya menekan harga minyak goreng yang hingga saat ini masih dinilai masyarakat cukup tinggi.

Baca juga: Beli Minyak Goreng Curah Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Ini Penjelasan Disperindagkop Bulungan

"Kami juga sedang melakukan pendataan, sekaligus memastikan tempat penampungan minyak goreng curah untuk kemudian disalurkan ke masyarakat Bulungan," ucapnya.

Saat ini tim Disperindagkop Bulungan juga sedang menyiapkan agen-agen yang akan menampung minyak goreng curah tersebut.

"Untuk pendistribusiannya, tidak hanya akan dibagi di Tanjung Selor, tapi juga sampai di Tanjung Palas Utara," ungkapnya.

Mengenai rincian harga, Zakaria menyatakan, belum menetapkan, namun dipastikan Tanjung Selor akan lebih banyak kuotanya.

“Harga minyak goreng curah sesuai HET Rp 14 ribu per liter dan Rp 15.500 per kilogram. Nanti akan dibawa tak lagi menggunakan tangki tetapi ada kantong plastik besar yang sudah disiapkan,” ucapnya.

Tak hanya itu, untuk data penerima atau masyarakat yang bisa membeli minyak goreng curah saat ini sedang dipersiapkan.

“Jadi data per kecamatan kita cek, karena khawatir nantinya minyak datang, bisa kelebihan atau bahkan kekurangan.

Kebutuhan kita berdasarkan data Kementerian Perdagangan sekitar 7.000 liter per hari, sementara jika melihat data statistik sekitar 5.000 liter lebih per hari. Ini kita cek dulu data per kecamatan itu,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Tana Tidung Masih Tinggi Rp 27 Ribu Per Liter, Pedagang: Stok Ada Terus

Menurut Zakaria, pembeli minyak goreng ini diperuntukkan masyarakat kurang mampu, dan tidak ada persyaratan yang harus dilengkapi dan tidak dibatasi.

“Dalam penyalurannya tetap kami lakukan pengawasan. Minyak saat ini banyak, hanya harga saja yang masih perlu kita tekan,” ucapnya.

Terpisah, terkait penyaluran minyak goreng curah Bupati Bulungan Syarwani menuturkan sependapat jika penerima minyak goreng curah yang paling utama masyarakat kurang mampu.

Dengan syarat cukup menggunakan KTP dan datanya disinkronkan melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan juga dinas terkait.

“Kalau ASN janganlah dulu, kemasan kan masih banyak, sama halnya LPG 3 kilogram. Kemudian sasarannya selain kurang mampu adalah pelaku usaha kecil, penjual gorengan atau juga PKL, itu yang menjadi target,” ucapnya.

Dalam penyaluran ketika adanya minyak curah yang didatangkan, Syarwani berharap harus direncanakan secara matang,

Mulai dari mendatangkan hingga penyaluran agar tepat sasaran, serta diantisipasi juga jangan sampai adanya potensi keributan.

“Sebenarnya bisa dilakukan siapa saja yang mau mendatangkan minyak curah, namun harusnya tepat sasaran. Dan penyalurannya memang diatur melalui teknis yang ada, sama halnya LPG 3 kilogram itu, meskipun memang dalam teknisnya ada saja kebocoran yang terjadi,” ungkapnya.

Baca juga: Soal Minyak Goreng Subsidi, Kepala DKUKMP Tarakan Akui Masih Berkoordinasi Dengan Kemendag Pusat

Lebih lanjut Zakaria mengatakan, untuk data penerima atau masyarakat yang bisa membeli minyak curah saat ini sedang dipersiapkan.

Hal ini sekaligus persiapan rencana Pemkab Bulungan secara mandiri juga akan mendatangkan minyak goreng curah nantinya jika masih diperlukan.

(*)