Berita Tarakan Terkini
Warga LDII Sembelih Hewan Kurban Pakai Alat Peringkus, Tahun Ini 54 Ekor Sapi, Siapkan 1.000 Kupon
Tahun ini warga LDII menyembelih 54 ekor sapi dengan membagikan 1.000 kupon kepada masyarakat. Saat menyemblih hewan kurban gunakan alat peringkus.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Euforia pelaksanaan Idul Adha tahun ini tak terbendung pasca dua tahun pandemi Covid-19 melanda.
Sejumlah masyarakat memadati lokasi penyembelihan sapi kurban di berbagai lokasi. Salah satunya pantauan TribunKaltara.com, Minggu (10/7/2022), kegiatan penyembelihan yang dilaksanakan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kota Tarakan.
Ada yang berbeda penyembelihan hewan kurban tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya di Masjid Nur Hasan wilayah Karang Anyar.
Baca juga: Cerita Kelompok Pengikat Rumput Laut di Nunukan Beli 2 Ekor Sapi Kurban, Patungan Rp 7.500 Per Hari
Sejauh ini diakui H. Mas’ud, Ketua Panitia Kurban PAC LDII Karang Anyar, penyembelihan lancar karena memang tahun ini sudah disiapkan khusus alat yang membantu proses pemotongan sapi.
“Kalau tahun lalu pakai tiang, diikat kakinya dan ada yang lepas. Tahun ini kita pakai alat lebih canggih, kami buat sendiri alatnnya dirakit dan biayanya puluhan juta juga,” ungkap H. Mas’ud.
Alat tersebut bernama alat peringkus yang berfungsi membantu hewan kurban saat memberontak tidak sampai lepas dan juga jika diikat tidak perlu kencang yang bisa membuat hewan kurban kesakitan.
Baca juga: Kurban Perdana di Kantor Bupati, Wabup Malinau Jakaria Beber 2 Sapi Kurban Disiapkan
“Jadi ada namanya alat peringkus, ada empat roda dua tiang. Idenya sebenarnya dari warga di sini, lihat YouTobe juga supaya tidak menyiksa hewan kurbannya, karena aturannya harus disayangi kalau mau dipotong.Kalau dulu keras cara diikat, sekarang sudah tidak keras,” bebernya.
Cara kerjanya sendiri alat peringkus tersebut, sapi dimasukkan dalam alat peringkus, lalu diikat kemudian didorong ke lokasi pemotongan.
“Alhamdulillah ada perubahan luar biasa kami dapatkan. Ini baru tahun ini kami dapat,” ujarnya.
Tahun ini kata H. Mas’ud, total hewan kurban tahun ini dari LDII memotong sebanyak 54 ekor dan kambing satu ekor. Tahun ini diakuinya memang terjadi penurunan jumlah hewan kurban dipotong.

“Kalau tahun lalu sekitar 67 ekor. Ini menurun karena harga sapi melambung tinggi harganya. Jadi mungkin itu sebabnya,” beber H. Mas’ud.
Adapun 54 ekor yang disembelih kemarin adalah hasil urunan dari keluarga besar LDDI Kota Tarakan.
Baca juga: Distribusi 500 Kupon di Masjid Agung Darul Jalal Malinau, Cara Panitia Bagi-bagi Daging Kurban
“Jadi semua simpatisan yang ikut urunan, termasuk ada juga yang pribadi, jadi menyesuaikan harga, karena kalau dalam agama dikenal kolektif dan memang paling banyak sumbangan pribadi,” ujar H. Mas’ud.
Ia melanjutkan, pendistribusiannya sendiri diberika kepada mustahik disiapkan 1.500 orang dan pekerja 300 kupon dan juga warga sekitar mencapai 200 kupon.
“Sementara pengujung disiapkan 1.000 kupon. Pengunjung itu maksudnya kalau setelah pembagia pukul 16.00 WITA biasa ada datang dari mana-mana dari Juata Laut, Lingkas, Amal datang ke sini dikasih kupon baru antre,” ungkap H. Mas’ud.
Dalam satu kupon sendiri untuk pengunjung dijatah 1 kg, adapun pekerja dijatah 2 kg, dan warga sekitar 1,5 kg.
Baca juga: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Pemprov Kaltara Sebut Hewan Kurban Sehat, Belum Ada Temuan PMK
Ia juga mengakui juga untuk PMK sendiri, pihaknya belum menemukan kasus serupa di Jawa yang ditemukan di Tarakan.
“Alhamdulillah tidak ada sepertinya. Aman saja,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah