Berita Tarakan Terkini
Merawat Tradisi, Warga Sebengkok Kota Tarakan Sambut Jemaah Haji dengan Cara Diarak Sampai ke Rumah
Baru pulang berhaji, begini penyambutan warga Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
Hj Laila diarak sekitar 50 meter sampai ke kediamannya.
Di kediamannya pun sudah dinanti keluarga besar, rekan, dan tetangga yang ingin mendengarkan pengalamannya saat berada di Tanah Suci Makkah.
Yahya Ahmad Zein, Kakak Hj Laila juga tampak terlihat ikut mengarak adiknya dari pintu masuk lorong.
Ia menuturkan, memang arak-arakan ini adalah tradisi wujud dari rasa syukur menyambut setiap jemaah haji yang tiba.
“Karena haji sesuatu perjuangan yang luar biasa. Tidak hanya butuh fisik, salary, kesempaan tapi semua aspek di ibadah haji selalu menjadi satu hal yang harus disyukuri.
Bentuk rasa syukurnya disambutlah jemaah haji ini,” urainya.
Adapun filosopi penyambutan menggunakan kuda putih, karena mengingat Indonesia juga lebih dikenal memiliki kuda dan agar ada kolaborasi dengan NKRI.
“Kalau biasanya unta khas Arab, nah kita ganti idenya kawan-kawan kemarin kuda putih agar ada variasi.
Ciri khas Indonesia salah satunya kuda,” akunya.
Ia melanjutkan, semua persiapan adalah spontan ketika ada warga keturunan Arab baru saja selesai melaksanakan ibadah haji.
Bahkan juga selain haji, juga acara besar seperti pernikahan.
“Otomatis dibuat seperti ini. Kalau rangkaiannya setelah diarak lanjut baca doa bersama, lanjut makan bersama.
Tahun ini rerata hampir semua jemaah haji Sebengkok keturunan Arab dilakukan,” urainya.
Tradisi ini biasa dilakukan warga Sebengkok ketika ada acara sakral seperti perkawinan dan menandakan peralihan status.
“Istilahnya sebagai rasa syukur kita,” tukasnya.