Berita Tarakan Terkini

Merawat Tradisi, Warga Sebengkok Kota Tarakan Sambut Jemaah Haji dengan Cara Diarak Sampai ke Rumah

Baru pulang berhaji, begini penyambutan warga Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Hj Laila, salah seorang jemaah haji Kloter 7 saat diarak warga RT 19 Kelurahan Sebengkok menuju kediamannya menggunakan kuda putih bernama Buraq, Sabtu (13/8/2022). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

Sementara itu, Hj Laila sebenarnya tahu akan disambut keluarga namun ternyata seantusias itu penyambutan keluarga besarnya yang berlokasi di RT 19 Kelurahan Sebengkok.

“Sebenarnya tahu dan dengar-dengar saja. Cuma tidak menyangka saja sampai begini rasanya. Mewah sekali sambutannya,” urai Hj Laila.

H Laila tak kuasa menahan tangis
H Laila tak kuasa menahan tangis saat menceritakan pengalamannya kala berada di Tanah Suci Makkah menjalankan rangkaian ibadah haji. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

Baca juga: Hasil PCR Negatif Covid-19 , 24 Jemaah Haji Malinau Dibolehkan Pulang ke Rumah Bertemu Keluarga

Hj Laila yang diwawancarai awak media, tak kuasa menahan tangisnya saat ditanya akhirnya bisa pulang dalam kondisi selamat dan sehat dan bisa menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji tahun ini di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Senang, tapi sedih juga meninggalkan Makkah dan Madinah tapi Alhamdulillah senang sekali bisa ke sana.

Alhamdulillah keluarga sudah mendoakan saya saat di sana, dari awal sampai akhir perjalanan saya selalu diberikan kesehatan, kekuatan, ibadah selalu dilancarkan sampai selesai,” ungkapnya tak kuasa menahan tangis sembari menyeka lelahan air mata di pipinya dengan tisu.

Selama di sana kata Hj Laila, rangkaian kegiatan tersulit menurutnya yang paling memerlukan kesabaran dan keikhlasan dan benar-benar diuji yakni saat berada di Arafah, Mina dan Musdalifah.

“Itu betul-betul diuji kesabaran, diuji segala-galanya di situ semua. Karena saya merasa di situlah paling berat tapi Alhamdulillah saya bisa hadapi dengan lancar,” ungkap Hj Laila

Begitu juga saat melakukan wukuf di Arafah lanjutnya, ia sampai tak sanggup menggambarkan karena kembali menangis jika mengingat pengalaman yang begitu luar biasa dilalui di sana.

“Bahkan saya dipertemukan dengan almarhum Abah saya di sana kembali saat di Arafah. Abah sudah meninggal sebulan sebelum keberangkatan.

Jadi begitu saya lihat Kakbah setiap habis salat langsung terlintas wajah Abah di hadapan Kakbah muncul lagi, begitu juga waktu Wukuf dan saat bertepatan 10 Muharram di Raudah, setiap mau masuk waktu salat ke Raudah ikut teman,” ungkap Hj Laila yang sesegukan berusaha menahan kesedihannya.

Ia mengakui kondisi fisik selama di sana sangat disyukurinya karena diberikan kesehatan bahkan setiap hari sanggup ke Masjidil Haram melaksanakan salat meski tidak full lima waktu di Masjidil Haram, Makkah.

“Kemudian Arbain Alhamdulillah saya dapat semua. Allahuakbar saya kepingin sekali lagi ke sana rasanya luar biasa,” urainya.

Baca juga: Hasil PCR Covid-19 Negatif, M Amin Nyatakan Puluhan Jemaah Haji Tiba di Nunukan Dalam Keadaan Sehat

Ia melanjutkan saat masih di Balikpapan kemarin ia bersama rombongan wajib menjalani swab test PCR.

Dan semua hasilnya dinyatakan negatif dan baru bisa dinyatakan aman masuk dalam Asrama Haji Embarkasi Balikpapan.

Ini adalah naik haji yang pertama dan pengalaman pertama yang dirasakan Hj Laila.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved