Berita Tarakan Terkini

Satu Kasus DBD Dilaporkan di RT 1 Kelurahan Gunung Lingkas, Dinkes Tarakan Lakukan Fogging

Saat ditemukan ada kasus demam berdarah dengue, Dinkes Tarakan dan Puskesmas Gunung Lingkas langsung gerak cepat untuk fogging di lokasi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Aktivitas fogging di RT 1 Kelurahan Gunung Lingkas Kota Tarakan, Jumat (2/9/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Satu kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di RT 1 Kelurahan Gunung lingkas. Dinkes Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), bekerja sama dengan Puskesmas Gunung Lingkas bergerak cepat melakukan fogging atau penyemprotan di lokasi positif DBD, Jumat (2/9/2022) sore tadi.

Kegiatan fogging dimulai pukul 16.00 WITA khususnya di area RT 1. Pantauan TribunKaltara.com, butuh waktu setengah jam menyelesaikan fogging di wilayah tersebut.

Sajianto, Penanggung Jawab Fogging untuk seluruh wilayah Tarakan yang ditunjuk Dinkes Tarakan mengungkapkan, untuk kegiatan fogging hari ini pihaknya menerapkan sistem siklus dan tidak hanya berfokus pada satu RT.

Baca juga: Kasus DBD di Tarakan Meningkat mulai Januari hingga Agustus 2022, Masyarakat Diimbau Terapkan 3M

“Jadi fokus itu siklus. Siklus di RT 1 kejadian, dan bisa ke RT lain. Siklus di sini dimana titik tengah, dan bisa melebar diambil semua wilayah,” urai Sajianto.

Di RT 1 sendiri hari ini dijelaskannya, informasi yang diterima pihaknya dari Puskesmas Gunung Lingkas tercatat ada satu kasus mengalami penyakit DBD.

“Ada satu kasus, dan yang tahu dari pihak puskesmas. Kami hanya dikabari hari ini harus fogging. Misal ada satu kasus dan di sekitarnya juga ada yang panas, itu langsung juga di-foggging,” urai Sajianto.

Baca juga: Selama Mei 2022, Dinas Kesehatan Temukan 20 Kasus DBD di Kota Tarakan, Waspadai Lokasi Ini 

Ia melanjutkan, untuk fogging kali ini dikerahkan sebanyak tiga petugas. Sebelumnya sejak pukul 14.00 WITA siang tadi, pihaknya sudah melakukan fogging di RT 7, RT 59, RT 1 Karang Anyar, RT 8 Kelurahan Lingkas Ujung, RT 1 Gunung Lingkas, RT 25 Pamusian, dan RT 5 Mamburungan dan di Karungan.

“Hari ini serentak dilakukan sejak siang tadi. Kami berpindah-pindah lokasi. Dari sini mobile ke RT 25 Pamusian. Standar fogging bergantung lokasi kepadatan penduduk,” urainya.

Di RT 1 sendiri sore tadi dilakukan sekitar 30 menit sudah selesai karena penduduk tidak begitu padat. Selanjutnya minggu depan pihaknya akan kembali ke lokasi yang sama untuk melakukan peyemprotan fogging.

Aktivitas fogging di RT 1 Kelurahan Gunung Lingkas Kota Tarakan, Jumat (2/9/2022).
Aktivitas fogging di RT 1 Kelurahan Gunung Lingkas Kota Tarakan, Jumat (2/9/2022). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Kalau ditanya waktu khusus tidak ada. Jadi kalau pagi, pukul 08.0 WITA sampai pukul 11.00 WITA. Siang dari pukul 14.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA,” urainya.

Pantauan TribunKaltara.com, biasanya fogging yang dilakukan mengeluarkan asap tebal. Namun hari ini tidak tampak keluar asap tebal.

Sajianto menjelaskan, fogging kali ini yang keluar dari alat bukan asap melainkan kabut. Bahan utama yang digunakan air dicampur Kaotrin yang berfungsi mematikan induk nyamuk.

Baca juga: Selama 4 Bulan DBD di Kabupaten Tana Tidung Meningkat Jadi 16 Kasus, Dinkes Imbau Warga Waspada 

“Kalau asap itu, bahannya campurannya solar dan itu tergantung obatnya. Kalau obatnya itu obat harus campuran air ya pakai campuran air,” ungkap Sajianto, pria yang juga menjabat sebagai staf di Kecamatan Tarakan Utara.

Adapun bahannya diadakan dari Dinkes Tarakan untuk bahannya. Karena diakui semua yang digunakan hari ini diadakan dari Dinkes Tarakan.

“Kami tenaga yang dipakai terlatih sudah bertahun-tahun. Saya turun ini memantau karena harus diawasi dan memang ini bisa menghasilkan api. Seharusnya kelihatan api keluar makanya jangan sampai terkena barang mudah terbakar, gorder misalnya,” urainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved