Berita Nunukan Terkini

Jalan Penghubung Desa di Krayan Putus Akibat Longsor, Pemkab Beber Hambatan Inventarisasi Kerusakan

Jalan penghubung Desa Long Bawan ke Desa Pa' Padi di Krayan terputus akibat longsor, inventarisir kerusakan Banjir Bandang terhambat.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Ronny)
BPBD dan Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan sedang menginventarisir kerusakan sawah milik warga akibat banjir bandang pada Senin (12/09/2022), malam. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Jalan penghubung Desa Long Bawan ke Desa Pa' Padi di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan terputus akibat longsor.

Bencana alam tersebut terjadi bersamaan dengan banjir bandang pada Senin (12/09/2022), malam.

Camat Krayan, Ronny Firdaus mengatakan terputusnya jalan penghubung Desa Long Bawan ke Desa Pa' Padi membuat inventarisir kerusakan sawah milik warga akibat banjir bandang jadi terhambat.

"Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan turun ke Krayan. Hari ini rencana mau inventarisir kerusakan sawah milik warga di Desa Pa' Padi. Tapi tidak jadi karena jalan menuju ke sana terputus," kata Ronny Firdaus kepada TribunKaltara.com, Jumat (16/09/2022), pukul 16.00 Wita.

Baca juga: KPU Nunukan Sebut Jumlah Pemilih Berbanding Terbalik dengan Penambahan Jumlah Penduduk, Ada Masalah?

Diketahui ada enam desa di Krayan saat ini yang terdampak banjir bandang yakni Desa Wa' Laya, Desa Rengeb, Desa Pa' Terutun, Desa Pa' Padi, Desa Cinglat dan Desa Pa' Putuk.

Menurut Ronny, sementara ini hanya Desa Pa' Padi yang belum dapat dilakukan peninjauan langsung kerusakan sawah milik warga.

Namun informasi yang dia peroleh dari Kepala Desa Pa' Padi, sementara ini ada 38 petak sawah milik warga di sana yang terdampak banjir bandang.

"Kendaraan tidak bisa lewat. Jadi kalau ada warga yang mau beli barang ke Long Bawan ya harus jalan kaki setengah hari. Untuk tiga desa lainnya yang terdampak masih proses inventarisir kerusakan sawah warga," ucapnya.

Gotong Royong Bersihkan DAS

Ronny menuturkan hari ini dilaksanakan gotong royong membersihkan daerah aliran sungai (DAS), lantaran penuh dengan kayu dan material lainnya yang hanyut terbawa arus banjir bandang.

Lebih lanjut dia sampaikan bahwa hujan yang terus mengguyur dataran tinggi Krayan sejak Agustus lalu menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.

"Hujan mulai sore sampai tengah malam. Jadi kalau tidak dibersihkan di DAS itu menumpuk terus material. Aliran sungai jadi terhambat sehingga membuat sungai meluap. Otomatis sawah warga jadi terendam lagi," ujarnya.

Lanjut Ronny,"Jadi angkut kayu dan material yang hanyut itu manual. Gotong royong bersama Koramil, Polsek, Satgas Pamtas, BPBD, Dinas Pertanian, dan masyarkat," tambahnya.

Baca juga: Soal Potensi Penambahan Jadi 30 Kursi di DPRD, KPU Nunukan Tunggu DAK 2 KPU RI

Diberitakan sebelumnya ada sebanyak 60 kepala keluarga di Krayan yang sawahnya terdampak banjir bandang. Diperkirakan ada 75 petak sawah (sekira 15 hektar) yang gagal panen tahun ini.

Hingga saat ini BPBD dan Dinas Pertanian Nunukan masih terus melakukan pendataan kerusakan sawah milik warga di Krayan.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved