Berjemur di Luar Kantor DPRD Malinau, Aksi Protes Para Ketua Parpol saat Sidang Paripurna Istimewa

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Sidang Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun Kabupaten Malinau ke-23 di Kantor DPRD Malinau diwarnai aksi komplain.

Aksi tersebut belakangan diketahui bukan dari warga biasa, melainkan Ketua-ketua partai politik yang tergabung dalam Aliansi Partai di Kabupaten Malinau.

Ketua-ketua parpol tersebut berpanas-panasan dan bertahan di luar Gedung DPRD Malinau mulai saat Sidang Paripurna Istimewa hingga rangkaian acara selesai sekira pukul 13:50 Wita.

Berdasarkan Pantauan TribunKaltara.com, aksi protes dikoordinatori Ketua DPC Partai Gerindra, Kalpinus didampingi Ketua DPC Hanura, PAN, PBB dan sejumlah perwakilan partai lain.

Baca juga: Saran Pembenahan di HUT Malinau, Mantan Ketua DPRD Martin Labo: Perlu Perkuat Pemberdayaan Petani

Saat dikonfirmasi TribunKaltara.com, Ketua DPC Partai Gerindra Malinau, Kalpinus mengatakan aksi tersebut dikarenakan kesabaran dia dan rekan-rekannya sudah habis.

Ketua-ketua partai politik kerap kali tak diundang untuk acara resmi di Kantor DPRD Malinau.

Sampai pada Paripurna Istimewa HUT hari ini, tak ada satu pun ketua dan perwakilan partai yang diundang.

"Sejak Malinau ini dimekarkan menjadi kabupaten, yang namanya ketua-ketua partai itu acara apapun dia, mulai dari paripurna, kenegaraan seperti HUT Proklamasi, Sumpah Pemuda, Hari Kartini, itu biasanya ketua partai diundang, katakanlah sebagai tokoh masyarakat," ujarnya, Rabu (26/10/2022) sore.

Beberapa tahun terakhir, ketua-ketua parpol tak lagi diundang terutama dari Institusi kedewanan yang anggotanya dilahirkan dari rahim parpol.

"Kami sudah tidak lagi diundang. Baik acara kenegaraan maupun paripurna yang ada di dewan. Kami punya perwakilan, tapi kok kami nda pernah diundang dewan," katanya.

Terakhir, pelaksanaan Paripurna Istimewa HUT ke-23 Kabupaten Malinau, Kalpianus mengatakan, tak satu pun perwakilan ketua parpol yang diundang.

"Teman-teman partai politik semua telepon. Tidak ada yang diundang. Ironinya, karena nama ketua parpol disebut saat sambutan, tapi kaminya tidak ada, tidak diundang.

Khawatirnya nanti dikira kami tidak hadir karena tidak suka atau karena alasan pribadi, ini yang kami khawatirkan. Kami tidak datang hanya karena tidak diundang, tidak ada hal lain," ungkapnya.

Kalpianus menerangkan aksi yang dilakukannya bukan aksi protes, melainkan upaya agar ketua-ketua Parpol di Malinau dihargai.

Setidaknya diundang dalam acara kedewanan dan resepsi kenegaraan.