Berita Daerah Terkini

Kisah Guru Daerah di Kukar, Mengabdi di Kampung tanpa Daratan, Pernah Gaji Tertunda Sembilan Bulan

Inilah kisah guru daerah di Desa Muara Enggelam, Kutai Kartanegara, mengabdi di kampung tanpa daratan, pernah gaji tertunda 9 bulan.

Editor: Sumarsono
HO/TribunKaltim
Kepala SDN 011 Muara Wis, Muara Enggelam, Kutai Kartanegara Hery Cahyadi, bersama anak didiknya. Ia mengabdi sebagai guru di pedalaman sejak puluhan tahun lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG – Inilah kisah guru daerah di Kutai Kartanegara, mengabdi di kampung tanpa daratan, pernah gaji tertunda 9 bulan.

Guru itu bernama Hery Cahyadi. Saat ditelepon terdengar suara menghela napas. Kepada Tribun, ia bilang kalau sedang membangun jembatan untuk anak muridnya.

Jembatan itu dibuat untuk mengantisipasi banjir. Maklum, desanya dikenal sebagai kampung tanpa daratan.

Jika hujan lebat maka air cepat naik. Anak sekolah pun diliburkan. Hery khawatir anak didiknya tenggelam karena tak bisa berenang.

Sembari duduk ke arah permukiman atas air di Desa Muara Enggelam, Hery menceritakan kenangan pertama bertugas di desa terisolir yang tak bisa hilang dalam ingatan.

“Saya pernah tidak digaji sembilan bulan,” sebutnya kepada TribunKaltim, Kamis (24/11/2022).

Menjadi guru, bagi Herry, bukanlah impian. Namun di tengah keterbatasan daerahnya, profesi guru membuat kawasan pedalaman Kalimantan Timur bisa maju dan berkembang.

Baca juga: Kisah Guru Korban Hilang Tenggelam di Pantai Monpera Balikpapan Beri Isyarat Ganjil: Izin Pamit Ya

Tempatnya bertugas saat ini, masih terisolir.

Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara. Ini merupakan daerah tanpa akses darat sama sekali.

Semua harus dilalui menggunakan perahu kecil bermesin tunggal.

“Dulu, saya juga nggak pernah kepikiran akan bertugas di sini. Bayangkan, gaji pertama saya hanya Rp200 ribu," kata Hery.

Cerita ia menjadi guru bermula pada tahun 1999, pemerintah membuka penerimaan guru honorer dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT) di sejumlah sekolah dasar di kawasan pedalaman.

Hery tak buang kesempatan dan mendaftar. Dia pun diterima. Namun, tugasnya kali ini lebih jauh.

Tugas pertamanya di Dusun Kuyung, Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis.

Baca juga: Sultan Kutai Kartanegara Lakukan Ritual Besawai Jelang Erau Adat Pelas Benua 2022, Berikut Maknanya?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved