Berita Malinau Terkini

Dua Tahun Program Desa Sarjana Berjalan, Sejumlah Desa di Malinau Masih Belum Ajukan Nama Peserta

Desa Sajar merupakan program dari Pemkab Malina untuk memberikan kesempatan warha Desa di Malinau untuk menjadi seorang sarjana dan meningkatkan SDM.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Ilustrasi, Puluhan Wisudawan asal Kabupaten Malinau saat mengikuti prosesi wisuda di Kantor Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Program inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Desa Sarjana telah berjalan 2 tahun.

Desa Sarjana ini merupakan satu dari 5 program inovasi yang digagas tersebut untuk mencetak Sarjana dari total 109 desa di Malinau guna peningkatan SDM.

Bupati Malinau, Wempi W Mawa menjelaskan program Desa Sarjana peningkatan SDM tersebut masih belum mengakomodir sejumlah desa.

Baca juga: 102 Warga Malinau Lulus Seleksi Program Desa Sarjana, Kelengkapan Paling Lambat 30 November 2022

Beberapa desa belum memanfaatkan program yang memberikan kesempatan tiap warga desa melanjutkan pendidikan tinggi yang biayanya ditanggung APBD Malinau.

"Ada beberapa desa yang belum mengambil dan memanfaatkan kesempatan melalui program Desa Sarjana. Dan sudah berjalan 2 tahun anggaran," ungkapnya.

Baca juga: Tahun Ini 118.440 Kg Beras Daerah Tersalurkan, Program Desa Sarjana di Malinau Berlanjut

Idealnya, sekali tahun anggaran, program Desa Sarjana tersebut dapat mengakomodasi masing-masing satu peserta dari 109 desa di Malinau.

Namun karena sejumlah desa belum mengajukan nama dan analisis kebutuhan SDM berdasarkan potensi desa, sebagian kuota dialihkan ke desa lain.

i

Ilustrasi, Puluhan Wisudawan asal Kabupaten Malinau saat mengikuti prosesi wisuda di Kantor Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu.
i Ilustrasi, Puluhan Wisudawan asal Kabupaten Malinau saat mengikuti prosesi wisuda di Kantor Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa hari lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

Menurut Wempi, hal tersebut yang mengakibatkan ada sejumlah desa yang memiliki lebih dari satu peserta.

"Karena masih ada desa yang belum memanfaatkan, ada beberapa desa yang pesertanya kita loloskan lebih dari satu. Harapan kita, 2023 nanti semua desa mengajukan peserta untuk program ini," katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved