Pemindahan IKN

Diskusi IKN: Pembangunan Bergeser, Perlu Antisipasi Dampak Ekologi dari Pembangunan IKN Nusantara

Gema Kebangsaan didukung Kagama menyelenggarakan Diskusi Urun Pikir “IKN dan Transformasi Kalimantan Timur sebagai Pusat Pertumbuhan Baru Indonesia.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Gema Kebangsaan didukung Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama), Uniba, dan sejumlah ormas di Balikpapan menggelar diskusi urun pikir terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. 

Artinya 10 persen saja diambil untuk bangun IKN. Ia juga menilai, sebenarnya tidak ada uang yang hilang dalam pembangunan IKN.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Ciptakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru, Masyarakat Adat Khawatirkan Ini

“Anggap misalnya PUPR itu setiap tahun dapat bagian Rp80 triliun untuk membangun Indonesia sekarang menjadi Rp 125 triliun misalnya, Rp45 triliun dipakai IKN.

Atau misalnya selama ini membangun bendungan dan jalan di Jawa dan Sumatera saja, kali ini digeser ke IKN, jadi penggeseran pembangunan saja yang terjadi,” paparnya.

Karena itu, Isradi pun mempertanyakan ketika ada keraguan soal pembiayaan pembangunan IKN di Kaltim.

“Jadi ketika orang sekarang bertanya uangnya dari mana pembangunan IKN, (pertanyaan) itu sudah tidak relevan lagi,” paparnya.

Berdampak Ekologis

Dampak ekologi merupakan salah satu aspek yang paling banyak disorot dalam pembangunan IKN Nusantara.

Dampak ini, menurut Budayawan Kaltim Yustinus Sapto Hardjanto, sebagai budaya hijau atau peradaban ekologis.

“Pembangunan yang terjadi, tak hanya di IKN, berpotensi berdampak ekologis di wilayah lain,” kata Yustinus.

Yustinus lalu memberi contoh dampak pembangunan Yogyakarta International Airport di Kulonprogo.

“Untuk membangun bandara di Kulonprogo, daerah lain mengalami kerusakan ekologi. Di Kulonprogo kehilangan sawah, lalu di Purworejo kehilangan gunung karena dipangkas untuk menguruk sawah-sawah di Kulonprogo yang dijadikan bandara,” katanya.

Baca juga: Lancarkan Pembangunan IKN Nusantara, Lahan Warga Sepaku PPU Masuk Dalam KIPP Segera Dibebaskan

Hal ini pun bisa terjadi dalam konteks pembangunan IKN di Kalimantan Timur .

“Misal untuk kebutuhan batu, bisa mempengaruhi daerah pemasok seperti Palu jika diekplor habis-habisan. Lalu untuk kebutuhan semen, bisa jadi mengancam keberadaan karst di Kaltim,” papar Yustinus.

Karena itu, Yustinus menilai dalam menyoroti dampak pembangunan, haruslah dipikirkan adalah dampak dalam waktu terdekat, termasuk di IKN.  

“Jika kita bicara dampak IKN, 20 atau 30 tahun mendatang mungkin sudah teratasi. Tapi dampak dalam waktu dekat yang harus diantisipasi,” katanya.(Mohammad Zein Rahmatullah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved