Terduga Pembunuh Wanita di TPA Bukit Pinang Samarinda Ditangkap di Pelabuhan Kendari

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Cekcok dengan istri membuat emosi Mustabi alias Latabi (26) tidak stabil.

Permasalah yang tak terselesaikan itu juga yang menjadi penyebab pria yang berdomisili di Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara tersebut tersinggung dan gelap mata sehingga tega menghabisi nyawa rekan seprofesinya, yakni Hasanah (52) pada Rabu (28/12/2022) lalu.

Dihadirkan dalam press release kasus pembunuhan yang dilakukannya, Mustabi menjelaskan, bahwa kasus berawak ketika pikiran kalut dan dongkol.

 Hari itu pukul 01.00 Wita ia berangkat ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Bukit Pinang Samarinda untuk mencari barang bekas.

Satu jam melakukan aktivitas, pukul 02.00 Wita, Mustabi memutuskan beristirahat sejenak di pondok yang ada di area TPA Jalan Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu tersebut.

Baca juga: Syafruddin Ditunjuk jadi Kuasa Hukum, Kawal Kasus Pembunuhan Arya Gading, Berkas Lengkap Pekan Depan

Di sana ia bertemu dengab Hasanah yang juga sedang beristirahat.

Menganggap rekannya tersebut lebih dewasa dan berpengalaman untuk urusan rumah tangga, Mustabi menyampaikan permasalahan yang mengganjal di hati.

"Saya mau curhat sama dia (Hasanah). Pikirku dia pasti punya masukan yang bisa menghibur saya," ujarnya lirih di depan wartawan di Mapolresta Samarinda.

Namun kenyataan jauh dari harapannya.

Menurutnya Hasanah justru memojokan dirinya dan menyarankan untuk segera mengakhiri rumah tangga yang belum lama dibina.

Tidak mendapatkan jalan keluar, Mustabi justru sakit hati dengan saran Hasanah dan mendadak merencanakan niat jahat untuk mengakhiri nyawa korban.

Sekitar Pukul 02.30 Wita ia mengajak Hasanah melanjutkan pencarian barang bekas di lokasi yang cukup jauh dari rekanan lainnya.

Saat itulah ia mendorong perempuan 52 tahun tersebut dan tanpa basa basi menusuk leher dan dada korban menggunakan senjata tajam jenis pisau.

Melihat Hasanah tak berdaya ia langsung menjarah barang berharga yang ada di tas selempang korban.

"Ternyata masih hidup dan mau teriak. Makanya saya tarik jilbabnya buat bekap mulutnya," bebernya.