Berita Kaltara Terkini

Singgung Pertambangan, BPS Kaltara Sebut Pertumbuhan Ekonomi tak Otomatis Kurangi Angka Kemiskinan

Pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang juga mendominasi struktur PDRB Kaltara di tahun 2022.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Ilustrasi petani dan lahan pertanian di Tanjung Buka, Bulungan, Kaltara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Kaltara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,17 persen secara YoY antara triwulan IV 2021 dengan triwulan IV 2022.

Pertumbuhan ekonomi Kaltara didorong oleh pertumbuhan lapangan usaha seperti jasa keuangan dan asuransi, akomodasi makan minum dan transportasi pergudangan.

Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang juga mendominasi struktur PDRB Kaltara di tahun 2022.

Menurut Statisti Ahli Madya BPS Kaltara Trino Junaidi pertumbuhan ekonomi di Kaltara memang tak serta merta menurunkan angka kemiskinan.

Baca juga: Singgung Kondisi Geografis, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al-Islami Ungkap Kendala di Tahapan Pemilu

Di mana diketahui angka kemiskinan Kaltara per September 2022 tercatat naik 0,09 persen menjadi sebesar 6,86 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 50,58 ribu jiwa.

Trino mengatakan agar pertumbuhan ekonomi diikuti dengan pengurangan angka kemiskinan maka sektor lapangan usaha yang tumbuh juga harus merata dan padat karya.

"Kita mengharapkan dengan tumbuhnya ekonomi di sumber daya alam sebagai pendorong pertumbuhan juga turut memicu pertumbuhan di usaha lainnya," kata Trino Junaidi, Senin (6/2/2023).

"Seperti di industri pengolahan, kemudian pertanian dan juga perikanan," ujarnya.

Menurut Trino pertumbuhan di sektor pertanian utamanya pertanian pangan dan hortikultura sangat penting untuk mengurangi angka kemiskinan.

Baca juga: Inilah Nama Bakal Calon DPD RI Dapil Kaltara Siap Maju di Pemilu 2024, Lanjut Verifikasi Faktual

Sebab sektor usaha tersebut padat karya dan pekerjanya masih ada yang masuk dalam garis kemiskinan.

"Kemudian bagaimana pertanian kita tumbuh cepat, namun sayang yang tumbuh itu di perkebunan dan kehutanan, seharusnya di tanaman pangan atau di hortikultura," kata dia.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved