Siswa SMA dan SMK Negeri di Tarakan Ikuti Pelindo Mengajar, Belajar Pengelolaan Pelabuhan Malundung

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan Pelindo Mengajar dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia termasuk Pelindo Regional IV  Tarakan yang dilaksanakan menyasar ratusan siswa SMKN 1 di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (22/2/2023).

Dikatakan Rio Dwi Santoso, General Manager (GM) Pelindo Regional IV Tarakan, Pelindo Mengajar adalah bagian dari Tanggung Jawab Sosial (TJSl) BUMN atau bisa dikenal CSR (Corporate Sosial Responsibility).

Adapun evennya serentak pekan ini dilaksanakan se-Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Dalam kegiatan itu ada dilaksanakan sharing knowledge bersama pelajar SMK dan SMA, pihaknya juga memberikan bantuan laptop untuk mendukung sarana kerja di sekolah, handphone bagi siswa berprestasi. Pada momen Pelindo Mengajar, dua sekolah disasar untuk Tarakan yakni SMAN 1 dan SMKN 1 Tarakan.

Baca juga: Temani Guru Mengajar, Menteri Nadiem Makarim Ikut Belajar dan Bermain Bersama Murid di Tarakan

“Kami pilih 2 sekolah, mungkin tahun berikutnya kalau berjalan lagi akan ke sekolah lainnya. Materi secara umum disampaikan tadi pengenalan apa itu BUMN, jumlah BUMN dan tugasnya sesuai UU,” ucap Rio Dwi Santoso.

Termasuk dunia kepelabuhanan dimana Pelindo memiliki tupoksi mengelola pelabuhan logistik secara nasional termasuk di Tarakan dan bagaimana jika layanan tidak lancar berdampak kepada masyarakat.

“Agar pelajar open minded, harus banyak mempelajari sesuatu lain di bidangnya. Kalau sifat serentaknya perdana, tapi di luar itu, masing-masing wilayah ada programnya sendiri, konsepnya juga masing-masing,” papar Rio Dwi Santoso.

Baca juga: Menuju Masyarakat Cakap Digital, Bupati KTT Ibrahim Ali:Kecakapan Mengajar, Guru Perlu Melek Digital

Ia menambahkan, dari materi disampaikan secara basic, pertanyaan para pelajar cukup kritis dan bisa menjadi modal bagi generasi mereka. “Mereka di level SMA sudah kritis, pelabuhan seperti apa, baru mengenal BUMN dan Pelindo,” ujarnya.

Kembali membahas keberadaan Pelindo Regional IV Tarakan, dimana Pelabuhan Malundung Pelindo IV Tarakan yang ada saat ini berstatus internasional dan tidak semua pelabuhan di Indonesia ada di level internasional. Bahkan menurutnya pribadi, Tarakan bisa menjadi Singapuranya Indonesia Timur.

“Lebih baik di transitnya. Yang mau ekspor ke Utara, Jepang, Filipina, Tarakan jadi tempat transitnya. Tinggal dikembangkan saja pelabuhan dan berikut fasilitasnya. Salah satunya perpanjangan dermaga, kemudian alat ditambah mengikuti perdagangan yang ada,” ujar Rio Dwi Santoso.

Rio Dwi Santoso bahkan sempat berkomunikasi dengan otoritas wilayah dari Sabah, Malaysia terkait kegiatan kerja sama ekspor impor. Namun lanjutnya belum ada update lagi karena sempat terhenti. Ia tak ingin hanya pembicaraan seremonial saja.

“Mereka datang melihat, kalau bisa mereka datang, bawa pengusaha. Kalau saya sudah kumpulkan beberapa pengusaha dari Kamar Dagang Industri (Kadin), potensi apa bisa dibawa dan dijual ke sana, kita pertemukan pengusaha dengan pengusaha, saya fasilitasi terminalnya. Namun ternyata kelihatannya belum bisa menyediakan data,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah