Hikmah Ramadhan

Puasa dan Pengendalian Diri

Hakikat utama dari puasa adalah menahan. Bukan semata-mata menahan tidak makan dan minum serta melakukan hubungan seksual sejak subuh sampai magrib.

Editor: Sumarsono
HO
H. Samsuddin, SAg, MPd, Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Kaltara 

Oleh: H. Samsuddin, SAg, MPd, Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Kaltara

TRIBUNKALTARA.COM - Hakikat utama dari puasa adalah menahan. Bukan semata-mata menahan tidak makan dan minum serta melakukan hubungan seksual sejak subuh sampai magrib.

Melainkan, menahan atau mengendalikan diri agar sikap dan tingkah laku kita tidak keluar dari nilai-nilai yang ditentukan oleh Allah SWT.

Setidaknya ada empat bentuk pengendalian diri yang harus selalu kita lakukan dalam hidup ini yang kita hasilkan dari ibadah Ramadhan, khususnya ibadah puasa.

Pertama, mengendalikan lisan.

Orang yang berpuasa sangat dituntut untuk mengendalikan lisannya dari ucapan yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Hal ini karena nilai pendidikan puasa bukan hanya secara jasmaniyah, dalam arti orang tidak makan dan minum, tapi puasa itu mendidik kearah peningkatan iman.

Karena Allah SWT inginkan dari kita adalah memiliki iman yang berkualitas, bukan agar kita menjadi haus dan lapar.

Baca juga: Celaka di Bulan Suci Ramadhan

Ukuran keberhasilan puasa bukanlah terletak pada berat badan menurun, tapi bisakah kita mengendalikan lisan dari ucapan yang tidak benar.

Seperti disabdakan Rasulullah SAW yang artinya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam"(HR.Bukhari dan muslim).

Pengendalian lisan menjadi amat penting bagi seorang muslim dari ucapan yang tidak benar. Karena hal itu menjadi salah satu tolok ukur iman yang berkualitas.

Kedua, mengendalikan nafsu seksual. Setiap manusia memiliki hasrat seksual yang ingin dilampiaskannya.

Dalam pandangan Islam, manusia dibolehkan untuk melampiaskan keinginan seksualnya itu, namun hal itu hanya dibenarkan untuk dilakukan kepada istri atau suaminya.

Karena itu Allah SWT mengisyaratkan dan mengingatkan kita melalui larangan melakukan hubungan seksual bagi suami-istri pada siang hari Ramadhan.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved