BPOM Temukan Takjil Bahan Berbahaya

BREAKING NEWS Selama Ramadhan, BPOM RI Temukan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya

Kepala BPOM RI, Penny Lukito sebut setiap hari keagaman, salah satunya Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah melaksanakan pengawasan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala Balai POM di Tarakan, Herianto Baan bersama awak media mengikuti konferensi pers bersama BPOM RI, Penny Lukito, Senin (17/4/2023) siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Kegiatan konferensi pers hasil pengawasan rutin khusus Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah oleh BPOM Tarakan, dilaksanakan Senin (17/4/2023) bersama awak media siang ini, pukul 11.30 WITA

Kegiatan konferensi pers ini juga serentak dilaksanakan secara nasionl di BPOM RI dan di masing-masing UPT seluruh daerah di Indonesia.

Kegiatan serentak dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan dipimpin langsung Kepala BPOM RI, Penny Lukito.

Baca juga: Pastikan Makanan Aman, Dinkes Bulungan Gandeng BPOM Tarakan, Bakal Periksa Kandungan Pangan Takjil

Dikatakan Penny Lukito dalam sambutannya, kegiatan pengawasan rutin khusus ini selalu dilaksanakan jelang hari raya besar keagamaan.

"Ini sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat di hari raya besar keagamaan, seperti Idul Fitri tahun ini dan Ini rutin dilaksanakan bersama lintas sektor," terang Penny Lukito dalam sambutannya, Senin (17/4/2023).

Targetnya kata Penny Lukito, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, dilakukan intensifikasi pangan, melihat produk pangan izin edar atau ada NIB dan kedaluwarsa serta apakah mengandung bahan berbahaya.

Baca juga: Temukan Bahan Pangan Kedaluwarsa, BPOM Tarakan Minta Pedagang Pasar Retur Barang ke Distributor

"Jadi yang dilihat kedaluwarsa, rusak atau tidak yang dilakukan di sarana imoprtir, gudang, melihat parcel rusak. Termasuk tempat pusat penjualan takjil," terangnya.

Penny Lukito melanjutkan, periode dilaksanakan 13 Maret 2023 sampai 19 April 2023 dan tahapannya keempat saat ini dari enam tahapan yang ada. Dimulai dari mengumpulkan data dan evaluasi kembali dengan target dikumpulkan.

Total ada 2.600 sarana peredaran yang diperiksa disasar di seluruh provinsi di Indonesia.

Kepala Balai POM di Tarakan, Herianto Baan bersama awak media mengikuti konferensi pers bersama BPOM RI, Penny Lukito, Senin (17/4/2023) siang.
Kepala Balai POM di Tarakan, Herianto Baan bersama awak media mengikuti konferensi pers bersama BPOM RI, Penny Lukito, Senin (17/4/2023) siang. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

"Kemudian 12 gudang importir, 11 gudang E-commerce, 2.200 lebih sarana ritel. Total ada 28 persen ditemukan tidak memenuhi ketentuan. Saya kira ini menurun dari tahun kemarin lebih dari 28 perseb," jelas Penny Lukito.

Sarana ditemukan umumnua ritel, dan lainnya persentase ditemukan kecil. Kemudian ada satu e-commerce. Penny Lukito menjelaskan dengan temuan ditindkalanjuti dengan pembinaan, penegakan hukum.

Baca juga: Kaltara Masuk Top Five Peredaran Pangan TIE, BPOM Tarakan: 16 Sarana Distribusi tak Penuhi Ketentuan

"Kesimpulan temuan produk kita, ada yang tidak memenuhi ketentuan ada di Timur, perbatasan dan ini jadi fokus BPOM termasuk kepulauan juga, pulau Timur Papua, ada ditemukan masih yang pangan rusak, kedaluwarsa. Begitu juga di NTT, dan di perbatasan Sumatera, pangan izin edar, jenisnya umum ya minuman kemasan teh kopi, serbuk, pasta mie, minuman cair berkarbon, dan produk rusak susu kental manis uht, ikan dalam kaleng, cokelat dan olahan," urai Penny.

Ia juga menyebutkan sebanyak 8.600 sampel takjil diuji tersebar di seluruh Indonesia selama Ramadan. " Hanya 1,1 persen ditemukan mengandung bahan berbahaya," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved