Cerita Lapas Kelas IIA Tarakan Berbagi Santap Sahur Bersama Warga Binaan, Jadwal Masak Berubah

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Hampir setiap kali Ramadhan tiba, jadwal kegiatan memasak di Lapas Kelas IIA Tarakan oleh petugas mulai diubah. Momen Ramadhan tahun ini di Lapas Tarakan dengan jumlah warga binaan yang kini mencapai 1.500 orang.

Selama Ramadhan berbagai kegiatan diisi oleh para warga binaan. Termasuk urusan santap sahur dan buka puasa.

Mohammad Ridwantoro, Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan melalui Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Hendra mengakui ia bersama Regu Pengamanan turut serta melakukan monitoring langsung proses pembagian makan dan minum di momen waktu sahur bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Tarakan.

Baca juga: Parade Bedug Sahur Berlangsung Sukses, Berlanjut Acara Bulungan Bertakbir di Malam Idul Fitri 1444 H

Seperti yang dilaksanakan pada Minggu (16/04) dan Senin (17/4/2023). Rutinitas Kasi Binadik selaku perwira piket malam mulai bertugas pukul 22.30 WITA, kegiatan proses memasak untuk sahur mulai dilakukan.

Aktivitas memasak langsung dilaksanakan di dalam dapur Lapas Kelas IIA Tarakan. Di sini, ada proses memasak makanan dan minuman untuk jatah sahur bagi warga binaan.

Namun, sebelum kegiatan memasak untuk aktivitas sahur, para warga binaan melaksanakan salat tarwih bersama serta tadarus bersama apalagi memanfaatkan momen 10 malam terakhir Ramadhan yang diyakini pahala akan bertambah.

Baca juga: Kronologi Tragedi Sahur Maut di Tol Trans Jawa, 8 Orang Tewas, Pemicu Diduga Truk Trailer Gagal Rem

Dikatakan Hendra, selepas aktivitas tadarus dan salat Tarwih bersama, ia langsung melakukan control blok saat aktivitas pendistribusian makanan dilakukan.

Kegiatan proses pembagian jatah makan atau minum sahur dimulai pukul 01.00 WITA. Tentunya kata Hendra, dengan pengawasan oleh petugas dapur juga.

“Jadi ada petugas beserta tenaga dapur yang memasak tampak semangat dalam menyiapkan hidangan untuk sahur di dalam Lapas,” terang Hendra.

Setelah tersaji dan siap didistribusikan, prosesnya pun dikawal oleh regu jaga. Makanan sahur dibagikan dari blok ke blok dan dari kamar menuju kamar warga binaan lainnya. Wajah ceria dari para warga binaan tampak terlihat setelah hidangan sahur tiba di blok mereka.

Kepala Seksi Binadik Hendra menuturukan, setiap malam dilakukan control atau monitoring di seluruh blok. Bahkan monitoring dilaksanakan sampai seluruh makanan terdistribusi dan semua warga binaan mendapatkan haknya.

“Tujuan dari kegiatan minitoring langsung ini adalah untuk mengetahui secara langsung proses penyiapan bahan makanan, proses memasak, keadaan makanan atau minuman yang akan dibagikan, termasuk proses pendistribusian dan kesiapsiagaan atau dukungan keamanan pada saat proses pembagian jatah sahur bagi warga binaan,” paparnya.

Baca juga: Antusias Warga Nunukan Saksikan Festival Beduk Sahur, Juara I Bawa Pulang Hadiah Rp10 Juta

Selama ini, pembagian jatah sahur dan buka puasa berlangsung lancar. Pun jika ada kendala, maka pihaknya siap melaksanakan penyelesaian dan solusia dari persoalan yang dihadapi.

Hendra kepada awak media juga menambahkan, makanan sahur diberikan karena bisa menjaga keberlangsungan puasa para warga binaan. “Makanya pembagian hidangan sahur haruslah merata serta diawasi dengan seksama dan kita akan selalu waspada,” ujarnya.

Tentunya kata Hendra, perlu kekompakan dari petugas dapur, perwira piket, petugas piket dan regu pengamanan. “Selama ini bersyukur karena setiap kali kegiatan pembagian makanan, berjalan lancar, kondusif,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah