Berita Daerah Terkini

Tak Pernah Diversi Namun Meresahkan, Bocah14 Tahun Pelaku Curanmor di Samarinda Tetap Diproses Hukum

Setelah dilakukan pendalaman, Bapas Samarinda tak menemukan adanya catatan kriminal DA (14) yang terlibat kasus Curanmor. Tapi pelaku tetap diproses.

TRIBUNKALTARA.COM / HO
DA, remaja 14 tahun, (garis biru) saat diamankan bersama Gusti, Diki dan Agus pada Kamis (27/4/2023) lalu karena melakukan aksi pencurian sepeda motor di Jalan Jakarta, Sungai Kunjang Samarinda. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Setelah dilakukan pendalaman, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Samarinda tak menemukan adanya catatan kriminal DA (14) yang terlibat kasus pencurian sepeda motor (Curanmor) di Sungai Kunjang Samarinda.

Hal ini disampaikan oleh Kasubsi Bimbingan Klien Anak Bapas Kelas II Samarinda Fitriyadi saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Jumat (5/5/2023).

Namun jelasnya, remaja putus sekolah itu pernah nyaris berurusan dengan pihak kepolisian lantaran mencuri tabung di sebuah toko sembako di kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Jana Ilir.

"Tapi sebelum ke kepolisian kasus itu berakhir damai. Jadi tidak bisa dikatakan diversi," bebernya.

Baca juga: Kasus Anak Berhadapan Hukum Kian Marak di Malinau, Terbaru, Remaja Diduga Terlibat Curanmor

Meski begitu dikatakannya pihak Bapas tidak akan memberikan hak diversi atau penyelesaian di luar peradilan pidana.

Pasalnya dari pendalaman pihak Bapas DA diklaim masyarakat tergolong remaja yang meresahkan.

Bahkan lanjutnya, orangtua dari DA mengaku tak sanggup mendidik remaja yang tak ingin melanjutkan pendidikan tersebut.

"Makanya kami akan rekomendasikan dia ditempatkan di LPKS (Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial)," kata Fitriyadi.

Di sana lanjutnya, meski tanpa sel, namun DA akan dibina dan diawasi ketat oleh lembaga milik Disnso tersebut.

"Kalau dia mau sekolah akan disekolahkan. Diantar, pulangnya dijemput petugas lagi," jelasnya.

Pihaknya juga turut meluruskan isu yang sempat beredar bahwa remaja 14 tahun itu sering melakukan tindakan pencurian karena menjadi pecandu narkotika jenis sabu.

"Itu tidak benar yah. Dia tidak pernah pakai sabu. Cuma kalau miras dan merokok dia mengakui," bebernya.

Disinggung mengenai berapa lama masa pembinaan di LPKS Samarinda, dikatakannya semua tergantung keputusan dari hakim.

"Bisa 6 bulan atau bahkan setahun. Saat ini berkasnya kita percepat agar bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan," pungkasnya.

Baca juga: Modal Masker TNI-Polri dan Sempat Nyamar jadi Aparat, Pelaku Curanmor di Balikpapan Dibekuk Polisi

Seperti diberitakan sebelumnya, DA diringkus Tim Anti Bandit Unit Reskrim Polsek Sungai Kunjang pada Kamis (27/4) lalu karena terlibat kasus curanmor di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda.

Ia menjadi pemetik dalam aksi curanmor yang dilakukan bersama komplotannya yakni Gusti (30), Diki (19) dan Agus (23) pada Rabu (26/4) malam.

Liputan: Rita Lavenia

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved