Berita Daerah Terkini

Kisah Ruspendy, Guru Honor di Perbatasan Kaltim,Terkendala Internet Hasil Ujian Diantar ke Kecamatan

Suka duka Ruspendy, guru honorer di perbatasan Kaltim-Kalsel, tepatnya di Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Ruspendy (tengah), guru SD Negeri 008 Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kaltim bersama murid-muridnya. 

Selama ini, infrastruktur menjadi barang mewah, karena menurutnya sangat sulit didapat dengan hanya berharap.

Usahanya, terus berdoa agar suaranya didengar dan mendapat keniscayaan adanya jalan mulus untuk akses ke Desa Muara Andeh.

Daerah di ujung Kaltim ini berharap ada dukungan infrastruktur dasar berupa kemantapan jalan agar segera dibangun, demi kelancaran mobilitas warga dan sektor-sektor krusial seperti pendidikan, kesehatan serta air bersih hingga listrik.

Baca juga: 39 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honorer, Husain Lolos PPPK di KTT, Kuncinya Jalankan Tugas Dengan Ikhlas

"Sukses tergantung pada ketersediaan jalan. Infratruktur jalan kalau tidak baik, anak-anak juga tidak bisa pintar," ungkapnya.

Ruspendy juga memikirkan dimana dahulu, orang tuanya buta huruf dan ini yang tidak diinginkannya terjadi di Indonesia termasuk tempatnya mengajar, Desa Muara Andeh.

Seluruhnya, anak-anak MHA Paring Sumpit ke depan bisa menempuh pendidikan hingga tercapai cita-citanya.

Kebiasaan unik Ruspendy, meminta anak-anak didiknya menempelkan secarik kertas tertuliskan cita-cita sang murid.

Sebelum pulang dari sekolah, Ruspendy membaca satu persatu, tertulis cita-cita muridnya ada yang ingin menjadi dokter, polisi, TNI, kepala desa, anggota DPR, bupati, bahkan gubernur.

"Segala macam cita-citanya. Ditempellah nama-nama orang hebat di Indonesia. Ada IKN semoga anak-anak Muara Andeh ada yang menjadi orang penting di negeri ini," harap Ruspendy.

Baca juga: Tahun Depan Dihapus, Guru Honorer Sebut PPPK Belum Efektif Akomodir Tenaga Pengajar di Malinau

Untuk pendidikan jenjang SMP, Desa Muara Andeh memang serba kekurangan, Ruspendy mengatakan, selepas lulus, anak muridnya banyak menyeberang ke Kalsel untuk bersekolah.

Di sana ada bantuan dari pemerintah yang membangunkan suatu asrama serta orang tua murid yang sebagian ikut bekerja ke perbatasan agar anak-anaknya tidak putus sekolah.

Tak sedikit juga anak muridnya sudah menjadi orang dan ada yang ikut mengabdi di Desa Muara Andeh, membuat rasa bangga Ruspendy bisa sukses mendidik murid-muridnya.

"Daerah Sengayam, Kalsel, untuk jenjang SMP. Banyak orang tua menyekolahkan anaknya ke sana.

Saya sering membanggakan diri, sukses membuat anak menjadi orang, satu guru di sini jebolan asli sini, menjadi guru, ada juga pegawai desa," pungkasnya.(Mohammad Fairoussaniy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved