Berita Daerah Terkini

Gas Bocor Picu Ledakan Hebat di Perumahan Talangsari Regency Samarinda, Ibu Anak Alami Luka Bakar

Ledakan keras terjadi pada Pukul 12.30 Wita itu berasal dari rumah bernomor 59, milik warga bernama Moedir porak poranda pada bagian atap dan teras.

TRIBUNKALTARA.COM / NEVRIANTO HARDI PRASETYO
LEDAKAN TABUNG GAS BOCOR-Barang bukti tabung elpiji bocor ,apinya menyambar ibu dan anak di Perumahan Talangsari Regency Lavender 4 Nomer 59 Kelurahan Tanah Merah Samarinda Utara Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).Akibat kejadian, ibu dan anak penghuni rumah luka bakar dievakuasi ke IGD rumah sakit AW Syachranie Samarinda. 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA  - Suara dentuman keras disusul getaran hebat kejutkan warga di Perumahan Talang Sari Regency, Claster Lavender 4, RT.31, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Selasa (30/5/2023).

Sejumlah kaum pria yang ada di kawasan itupun berlari mencari sumber dentuman keras.

Ketika ditelusuri rupanya ledakan keras yang terjadi pada Pukul 12.30 Wita itu berasal dari rumah bernomor 59, milik warga bernama Moedir.

Organda Situmorang (35), yang kediamannya berjarak 20 meter dari sumber ledakan mengatakan langsung menuju rumah yang sudah terlihat porak poranda pada bagian atap dan teras rumah itu.

Baca juga: Kena Ledakan Kompor Saat Memasak, Tim Rescue Damkar Evakuasi Cincin dari Jari IRT di RSUD Malinau

Bersama Roy Kapalera (48), Organda pun mencoba memeriksa rumah yang kala itu terlihat kosong.

Meski begitu mereka tetap memeriksa rumah tetangganya yang sedang bekerja itu.

Sebab mereka meyakini di dalam rumah tersebut masih ada orang yakni Lulik Sri Rejeki (40), istri Moedir dan putri semata wayangnya, Zenobia Najmira Saleh (6).

Melihat kondisi rumah yang porak poranda mereka akhirnya memberanikan diri memasuki rumah type 36 yang ternyata tak terkunci itu untuk memastikan apa yang terjadi.

"Bapak Roy lebih dulu mematikan aliran listrik dulu. Takut ada apa-apa," kata Organda.

Setibanya di dapur, Roy dan Organda mendapati pintu tertutup rapat.

Namun samar keduanya mendengar suara samar dua orang yang dipastikan Lulik dan putrinya tengah merintih kesakitan.

Sesaat itu juga Roy dan Organda tersadar untuk memberi pertolongan dengan berupaya membuka pintu.

"Tetapi pintunya susah dibuka. Bahkan pak Roy berusaha membuka gagang pintu, tapi malah terlepas," kata Organda kepada media ini.

Organda pun kemudian berteriak memberi arahan kepada Lulik dan putrinya yang terkurung di dapur berukuran 2 x 2 meter tersebut untuk menjauh dari pintu.

"Saya dobrak pintunya," Imbuhnya.

Disaat pintu dapur terbuka itulah Roy dan Organda dikejutkan dengan kondisi Lulik dan Zenobia yang mengalami luka bakar di wajah dan sekujur tubuhnya.

Meski begitu ibu dan anak itu masih bisa berjalan keluar rumah meski tertatih.

Organda juga mendapati api menyembur dari balik selang regulator tabung elpiji.

Oleh sebab itu ia berlari menggapai alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di mobilnya.

Antara takut dan berani, Organda dan Roy kemudian mencoba mematikan api dengan APAR dan air.

Sayang upaya itu masih belum berhasil. Sehingga mereka mencari kain basah yang kemudian ditutupkan ke selang regulator dengan bantuan gagang sapu.

"Kami takut juga karena apinya masih keluar," timpalnya.

Organda dan Roy mengaku tidak mencium bau gas di ruang dapur yang terasa begitu pengap itu.

"Ventilasi juga enggak ada. Cuma ada exhaust fan (blower) yang berada di plafon," ujar Organda lagi.

Sementara itu, Roy yang ketika itu juga berada di dapur dan telah berhasil memadamkan api kemudian mengecek kondisi kompor yang dilihatnya dalam keadaan mati.

"Posisi pemantik apinya itu dalam keadaan mati, tidak on. Makanan yang dimasak di atas kompor itu juga saya perhatikan belum matang," tutur Roy.

Sementara itu di luar rumah Lulik dan putrinya yang masih mengenakan seragam sekolah diurus oleh beberapa ibu-ibu tetangga dan membantu ibu dan anak itu ke RSUD AW Sjahranie.

"Yang porak poranda bukan hanya dapurnya saja. Kamar tidur juga dan atap genteng yang sempat berhamburan, namun sudah kami perbaiki secara swadaya," jelas Roy.

Peristiwa itupun kemudian diinformasikan ke Bhabinkamtibmas setempat yang kemudian melaporkan ke Polsek Sungai Pinang.

Jajaran kepolisian langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda.

Baca juga: 4 Korban Ledakan Minibus Diduga Pengetap BBM di Samarinda, Seorang di Antaranya Berprofesi Wartawan

Dari TKP Inafis mengamankan sejumlah barang bukti seperti tabung elpiji 12 kilogram lengkap dengan regulator dan selang, pakaian seragam sekolah yang dikenakan Zenobia dan minyak goreng.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang Kompol Ahmad Abdullah mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait ledakan tersebut.

"Untuk kedua korban saat ini sedang ditangani di rumah sakit. Dugaan sementara ledakan itu disebabkan adanya kebocoran gas elpiji," singkatnya.

Liputan: Rita Lavenia

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved