Berita Daerah Terkini

Kenali Lebih Jauh Buaya Badas Hitam, Penghuni Perairan Mesangat Muara Ancalong yang Mulai Punah

Di perairan Mesangat, Kecamatan Muara Ancalong masih hidup habitat buaya badas hitam di alam minimal sebanyak 300 ekor. 75 ekor per 20 kilometer.

TRIBUNKALTARA.COM / NURILA FIRDAUS
Ilustrasi - Buaya Badas Hitam atau Crocodylus siamensis masih banyak di jumpai di Perairan Mesangat, Kutai Timur, Jumat (2/6/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, SANGATTA - Di Perairan Mesangat, Kecamatan Muara Ancalong masih hidup habitat Buaya Badas Hitam di alam minimal sebanyak 300 ekor.

Di mana, berdasarkan jurnal penelitian per 20 kilometer persegi ada 75 ekor buaya.

Crocodylus siamensis atau Buaya Badas Hitam yang dikenal dari negara Thailand, masih ada habitatnya di Perairan Mesangat, Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur, satu-satunya lahan basah di Indonesia bahkan di dunia yang menjadi habitat alami Buaya Badas Hitam.

Buaya Badas Hitam masuk dalam kategori satwa liar yang dilindungi karena statusnya critical endangered atau kritis sekali oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam ( IUCN).

Baca juga: Dini Hari Terjun ke Perairan Balik Buaya, Seorang Pemuda Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda

Ilustrasi buaya.
Ilustrasi buaya. (Thinkstockphotos)

Satwa liar yang terbilang tidak agresif ini, mulai lahir memiliki ukurang 25 hingga 30 centimeter dan memiliki ukuran tubuh maksimal 3,5 meter.

"Di perairan Mesangat, Buaya Badas Hitam sangat menyukai bersarang pada gulma yang tumbuh di permukaan air," ungkap Ketua Yayasan Ulin, Suimah, Jumat (2/6/2023).

Selain itu, Buaya Badas Hitam dikategorikan sebagai buaya dengan ukuran kecil sampai sedang yang hidup pada ekosistem air tawar dan dikenal memiliki perilaku yang cenderung pemalu.

Sebenarnya, Buaya Badas Hitam tersebar di lokasi Kalimantan (Indonesia), Myanmar, Camboja, Laos Vietnam dan Thailand, namun saat ini sudah banyak terjadi kepunahan lokal.

"Bahkan di negara asalnya, Thailand sekarang adanya sudah masuk di penangkaran, hanya di Indonesia tepatnya di Perairan Mesangat ini satu-satunya habitat alami Buaya Badas Hitam ini," urainya.

Selain itu, Buaya Badas Hitam juga tidak berani apabila ada manusia di dekatnya, ia hanya memakan ikan, kera, dan biawak kecil.

Suatu ketika, saat Muara Ancalong terendam banjir, Buaya Badas Hitam terdampar di pemukiman masyarakat lantaran terbawa arus. Namun, Buaya Badas Hitam tersebut tidak bereaksi apapun saat melihat ada manusia.

"Alhamdulillah nggak pernah ada kasus Badas Hitam makan manusia ya, karena perilakunya cenderung malu, jadi kalau pas di pemukiman buaya Badas Hitam hanya diam saja," ceritanya.

Baca juga: Pencarian Warga yang Hilang Diduga Diterkam Buaya di Kukar Dihentikan, Ini Kendala Tim SAR

Jumlah Poulasi Buaya Badas Hitam

Saat ini, menurut penelitian tahun 2018, bahwa setiap 20 kilometer per segi terdapat 75 ekor Buaya Badas Hitam di Perairan Mesangat.

Dimana, disampaikan oleh Suimah bahwa luasan lahan basah atau perairan Mesangat, Muara Ancalong seluas 7.000 hektare.

"Artinya, minimal saat ini terdapat 300 ekor buaya badas hitam di perairan Mesangat ini," tandasnya.

Penulis: Nurila Firdaus

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved