Berita Kaltara Terkini

BPS Kaltara Bakal Sensus Semua Petani, Masud Rifai: Hidroponik Juga Kami Data, Ini Alasannya

Sensus Pertania tahun 2023 telah dilakukan BPS Kaltara sejak 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023. Artinya semua petani dan hidproponik didata.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI
Petani di Desa Tanjung Buka, Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - BPS Kaltara mulai melaksanakan sensus pertanian (ST) 2023. ST 2023 dilaksanakan selama dua bulan sejak 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023.

Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai mengatakan sensus pertanian dilakukan untuk memutakhirkan berbagai data mengenai pertanian. Sebab tahun 2013 menjadi tahun terakhir sensus pertanian dilakukan.

"Tujuannya itu pendataan seluruh usaha pertanian baik oleh rumah tangga dan perusahaan," kata Mas'ud Rifai, Senin (5/6/2023).

Mas'ud menjelaskan dalam ST 2023 nantinya petugas sensus akan mewawancara para petani di Kalimantan Utara. Sejumlah pertanyaan yang terangkum dalam delapan lembar form sensus akan diajukan kepada para petani.

Baca juga: BPS Tana Tidung Sensus Pertanian Mulai Har Ini hingga 31 Juli 2023, Bupati Minta Masyarakat Dukung

Pertanyaan tersebut diantaranya menyangkut karakterisitk petani seperti usia dan latar belakang pendidikan, hingga karakteristik usaha tani seperti luasan bidang, jenis subsektor pertanian dan metode pertanian yang digunakan.

Dalam ST 2023, Mas'ud mengatakan semua petani akan menjadi sasaran sensus tak terkecuali petani yang hanya memiliki lahan yang sempit dan terbatas.

"Kalau usaha kecil tetap kami data yang penting diusahakan, seperti urban farming atau hidroponik itu juga bagian yang kami data," ujarnya.

Dirinya menjelaskan ST 2023 sangat penting dilakukan guna memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi pertanian di Kalimantan Utara saat ini.

Baca juga: Pekan Depan, Tes Wawancara Calon Petugas Sensus Pertanian 2023 di Tana Tidung Dilaksanakan

Data yang nantinya terhimpun dalam sensus juga dapat dimanfaatkan bagi para stakeholder dalam mengambil kebijakan di bidang pertanian.

Terkait soal teknis di lapangan dalam pelaksanaan sensus, Mas'ud menyadari karakteristik petani di Kalimantan Utara sebagai petani peladang, di mana petani peladang kerap kali jarang berada di rumah.

Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai
Kepala BPS Kaltara Mas'ud Rifai (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

Menurutnya persoalan tersebut dapat diatasi dengan merekrut petugas sensus yang memahami kondisi desa dan petani di desa tersebut.

"Untuk hal itu kami sudah rekrut pertugas itu berdasarkan domisilinya, dan tentu saat melakukan sensus nanti disesuaikan dengan jadwal dari petaninya. Tentu kami harap nanti petugas kami dibantu saat melakukan sensus," tuturnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved