Berita Daerah Terkini

Tiongkok Mendominasi Investasi di Kaltim, Triwulan I 2023 Sudah 18 Proyek Senilai Rp 1,43 Triliun

China atau Tiongkok masih mendominasi investasi Penanaman Modal Asing di Kalimantan Timur. Hingga triwulan I 2023 sudah 18 proyek Rp 4.06 Triliun.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Perwakilan perusahaan Finlandia pertemuan dengan Pemprov Kaltim di Samarinda, Minggu (20/11/2022). Mereka menjajaki kerja sama investasi di Kaltim. FOTO: HO/Biro ADPIM 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA – China atau Tiongkok masih mendominasi investasi PPenanaman Modal Asing ( PMA ) di Kalimantan Timur. Hingga triwulan I 2023 sudah 18 proyek senilai Rp 4.06 triliun

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto menjelaskan, total realisasi PMA di Kaltim triwulan I tahun 2023 mencapai 274,45 juta US Dollar atau Rp 4,06 triliun.

Pada triwulan pertama, terdapat 26 negara yang terdaftar sebagai asal negara investor di Kaltim

Tiongkok, Malaysia, dan Singapura menempati tiga posisi teratas dengan investasi lebih besar.

"Tiongkok mendominasi dengan merealisasikan investasinya pada 18 proyek bernilai 97,260 juta US Dollar atau Rp1,43 triliun, 35,44 persen dari total nilai investasi,” ungkap Puguh, Minggu (4/6/2023).

Disusul Malaysia dengan realisasi investasinya di Bumi Etam sebesar 54,16 juta US Dollar atau sebesar Rp 801,60 miliar (19,73 persen) dalam 75 proyek.

Baca juga: 130 Pengusaha Singapura Kunjungi IKN Nusantara, Menko Marves Luhut Singgung Minat Investasi Tinggi

Sementara investor dari Singapura merealisasikan investasinya dalam 148 proyek dengan nilai 46,21 juta US Dollar atau sebesar Rp 683,95 miliar (16,84 persen).

Puguh menjelaskan, investasi asing di Kaltim pada kuartal pertama 2023 menunjukkan pertumbuhan yang positif dan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian serta penyerapan tenaga kerja. 

"Tren positif ini juga diharap dapat terus berlanjut dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kaltim," sambungnya.

Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan maket IKN Nusantara kepada rombongan pemerintah Korea Selatan ke kawasan IKN Nusantara, Sabtu (18/3/2023)// DWI ARDIANTO
Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan maket IKN Nusantara kepada rombongan pemerintah Korea Selatan ke kawasan IKN Nusantara, Sabtu (18/3/2023)// DWI ARDIANTO (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

Puguh juga menyampaikan, jika melihat dari daerah di Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling signifikan dengan nilai 135,05 juta US Dollar atau Rp 1,99 triliun, mencakup 55 proyek PMA. 

Kutai Kartanegara menjadi kontributor kedua dengan nilai 91,46 juta US Dollar atau sebesar Rp 1,35 triliun. 

Kutai Barat menyusul di posisi ketiga dengan nilai 15,18 juta US Dollar atau sebesar Rp 224,79 miliar.

"Kontribusi dari Kabupaten/Kota lain berkisar antara 5,50 persen hingga 0,01 persen dari total realisasi PMA," kata Puguh.

Dalam hal penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kutai Kartanegara menyerap 786 orang, menjadi yang paling signifikan. Diikuti oleh Kutai Timur dengan 633 orang.

Baca juga: Tawaran Peluang Investasi Kaltim ke Australia, Singgung Daerah Super Hub Ibu Kota Negara Nusantara

Berdasarkan sektor usaha, sektor pertambangan masih jadi primadona.

Dengan mendapatkan tambahan investasi terbesar dengan nilai 57,43 juta US Dollar atau sebesar Rp 850,01 miliar, mencapai 21,15 persen dari total realisasi PMA.

Subsektor lain memberikan kontribusi signifikan diantaranya industri mineral non-logam dengan nilai 53,06 juta US Dollar atau sebesar Rp 774,67 miliar (19,28 persen) dan industri logam dasar, barang logam, bukan mineral, dan peralatannya dengan nilai 47,79 juta US Dollar atau sebesar Rp 697,80 miliar (17,36 persen). 

"Secara keseluruhan, terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang memberikan kontribusi terhadap nilai investasi PMA pada triwulan pertama 2023," tukasnya.

Sebagai informasi, dalam hal penyerapan tenaga kerja, subsektor pertambangan menjadi yang paling banyak menyerap tenaga kerja Indonesia.

Baca juga: Otorita IKN Buka One Stop Shop Investor di IKN Nusantara, Luhut Pimpin Satgas Percepatan Investasi

Setidaknya total 1.009 orang atau 41,73 persen dari total tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMA. 

Subsektor ini juga menyerap lima tenaga kerja asing.  Sementara subsektor lain menyerap tenaga kerja Indonesia adalah subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, dengan total 742 orang atau mencapai 30,69 persen dari total tenaga kerja Indonesia yang terserap. 

Serta Subsektor kehutanan menyerap 296 orang atau mencapai 12,24 persen dari total tenaga kerja Indonesia yang terserap. Subsektor ini juga menyerap 4 tenaga kerja asing.(uws)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved