Berita Daerah Terkini

Puncak Hari Malaria Sedunia 2023 Diperingati di IKN Nusantara, Puluhan Pasien Dirawat di Balikpapan

Puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 diselenggarakan di kawasan Titik Nol IKN Nusantara, Kamis (15/6/2023) dihadiri kepala daerah di Indonesia.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Suasana puncak acara peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 yang diselenggarakan di kawasan Titik Nol IKN Nusantara, Kamis (15/6/2023). // DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTARA.COM - Puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 diselenggarakan di kawasan Titik Nol IKN Nusantara, Kamis (15/6/2023) dihadiri sejumlah perwakilan kepala daerah di Indonesia.

Di acara puncak Hari Malaria Sedunia ini, diumumkan daerah-daerah yang nihil kasus malaria sekaligus penyerahan penghargaan, dirangkai dengan deklarasi komitmen pengentasan malaria.

Agenda inti dimulai dari piala bergilir lomba mikroskopis dan penghargaan Malaria Champion.

Dalam kesempatan ini, Ahli Teknologi Laboratorium Medik asal Sabang, Irnawati menjadi salah satu juaranya. 

Selanjutnya, penyerahan sertifikat bebas malaria oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu.

Baca juga: IKN Nusantara Ditunjuk jadi Lokasi Puncak Acara Hari Malaria Sedunia 2023, Menkes RI Lakukan ini

Tercatat ada 5 provinsi dan 30 kabupaten/kota yang dinyatakan terbebas dari malaria.  Provinsi dimaksud yakni Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Maxi Rondonuwu memaparkan secara nasional, indikator Annual Parasite Incidence atau API terhadap morbiditas malaria, tergolong sudah hijau. 

Artinya,  indikator API secara nasional sudah di bawah 1 per 1000 penduduk dalam setahun.

Titik Nol IKN Nusantara menjadi tempat acara puncak Hari Malaria Sedunia 2023 yang dihadiri perwakilan kepala daerah di Indonesia.
Titik Nol IKN Nusantara menjadi tempat acara puncak Hari Malaria Sedunia 2023 yang dihadiri perwakilan kepala daerah di Indonesia. (TRIBUNKALTARA.COM / NITA RAHAYU)

"Secara nasional kita sudah mencapai target, tapi kan belum merata," ulasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, daerah timur rata-rata di atas 5 dari skala 1000 penduduk. Secara akumulasi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT menyentuh 100 dari 1000 penduduk. 

"Kami harus sampaikan itu harus kerja keras untuk mencapai 2030 di wilayah timur. Sudah dibuktikan ternyata ada 1 di wilyah Kabupaten Sorong Selatan, ternyata bisa (menekan angka API)," bebernya. 

Sebab itu dia berharap ada inovasi dari pemerintah untuk bisa menekan hal tersebut dengan sigap, melakukan skrining dan tes.

Baca juga: Dinkes Nunukan Ungkap ada 3 Sampel Darah Positif Malaria Knowlesi, Sabaruddin: Ada yang tak Terbaca

Pekerja Luar Daerah

Sementara Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat sedikitnya ada 50 pasien pengidap malaria yang sedang dalam perawatan. 

Padahal diketahui Kota Balikpapan sudah mengantongi sertifikat bebas malaria per tahun 2014.

Rupanya pasien malaria tersebut diderita oleh pekerja yang datang dari luar daerah Balikpapan

"Adapun kasus malaria yang kami rawat sampai saat ini kumulatif 50 pasien.

Semuanya adalah kasus impor dari daerah endemik, bukan di Balikpapan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, pada peringatan Hari Malaria Sedunia, Kamis (15/6/2023).

Daerah endemik yang dimaksud, Andi Sri Juliarty meneruskan mulai dari terdekat Penajam Paser Utara, Paser, hingga Kutai Barat. 

Baca juga: Malaria Ancam Pekerja Proyek Pembangunan IKN Nusantara, Kemenkes Bagikan 140.000 Kelambu Antimalaria

Sedangkan dari luar Kalimantan Timur, mulai dari daerah Pulau Jawa hingga terjauh Pulau Papua. 

"Dan memang untuk kasus ini, khususnya karena dibawa oleh pekerja," imbuh Andi Sri Juliarty.

Hingga saat ini, kasus pengidap malaria itu seluruhnya masih dalam perawatan. Tercatat belum ada yang sampai pasien meninggal dalam periode 2023 akibat malaria

Kendati begitu, Andi Sri Juliarty menegaskan, Balikpapan harus diperkuat sekaligus bersiap sebagai tempat rujuk perawatan untuk penyakit malaria

"Jadi Balikpapan itu harus memperkuat puskesmas dan rumah sakit sebagai tempat rujukan perawatan pasien malaria," tambah Andi. (Mohammad Zein Rahmatullah)

Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved