Berita Daerah Terkini
Sehari 100 Pasien Jantung Berobat di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Jam Operasional Poli Ditambah
Penderita ( pasien ) penyakit jantung yang ditangani Poli Jantung Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD AW Sjahranie Samarinda sehari mencapai 100 pasien
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Penderita ( pasien ) penyakit jantung yang ditangani Poli Jantung Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD AW Sjahranie Samarinda sehari rata-rata mencapai 100 pasien.
Kepala Instalasi Humas dan Promosi Kesehatan RSUD AW Sjahranie Samarinda, dr Arysia Andhina menyebut, kondisi Poli Jantung saat ini memang sangat padat.
Terlebih karena masih mempergunakan cara manual dalam memberikan pelayanan. Status di Poli Jantung yang lama menunggu, rekam medik.
Jika pasien memakai layanan BPJS Kesehatan, ada pula alur yang mengharuskan mengantre ke layanannya terlebih dahulu, finger baru tercetak status untuk pasien yang akan dilayani.
"Itu sudah masalah klasik semua rumah sakit, kecuali yang memakai pelayanan e-rekamedik, kita masih manual," sebutnya.
"Rekom Kemenkes 2023 memang harus e-rekamedik, tetapi kita masih kembangkan, ke depan kita akan mulai terapkan," sambung dr. Arysia.
Baca juga: BPK Ungkap Kelebihan Bayar Belanja Obat dan Alkes di RSUD AW Sjahranie Samarinda, Perlu Lakukan Ini
Kini, dalam sehari rata-rata antrean pasien jantung di atas 50 hingga 100 pasien.
Pelayanan pukul 08.00 WITA sudah dimulai dan akan melayani hingga pasien di Poli Jantung RSUD AW Sjahranie Samarinda benar-benar habis hari itu juga.
"Kalau jam 6 selesai ya kita tetap layani, maksudnya kita tutup poli jantung jam setengah 5, tetapi jika jam 6 masih ada pasien ya tetap kita layani.
Bahkan, RSUD AW Sjahranie Samarinda pernah melayani 1.000 pasien jantung setelah cuti bersama. Itu sebelum ada sistem BPJS Kesehatan berjenjang,” ujarnya.
Baca juga: Kumpulan Pantun Nasihat Menjaga Kesehatan Tubuh, Cocok Sebagai Ucapan Menyambut Hari Jantung Dunia
Jika perhari biasa, sebelum ada BPJS Kesehatan bisa 200 orang per hari melayani pasien jantung saja.
Tetapi, dengan banyaknya dokter dan pelayanan jantung di daerah lain di Kaltim, sekarang maka tersebar juga di beberapa rumah sakit di kabupaten/kota termasuk Samarinda seperti di RS SMC dan RS Hermina untuk pengobatan jantung.
"Kalau memang harus ada tindakan(barulah) dirujuk ke sini ( RSUD AW Sjahranie Samarinda ).
Terkini juga, kami akan menambah dokter baru, serta penambahan sarpras. Ya, harus menambah SDM-nya," tandas dr Arysia.
Menurutnya, jika melihat data, jumlah pasien dan kasus jantung lima tahun terakhir mengalami naik turun atau fluktuatif.
Untuk diketahui, terdapat tiga pelayanan pasien jantung di RSUD AWS Sjahranie Samarinda, termasuk penanganan operasi bedah.
Setelah diresmikan pada 2022 menjadi Instalasi Jantung Terpadu, lengkap sudah bagi penderita penyakit jantung untuk bisa mendapat pelayanan maksimal.
Baca juga: RSUKT Tambah Pelayanan, Buka Poli Jantung dan Urologi, Wacanakan Bangun Paviliun untuk Kelas VIV
Alhasil, pelayanan jantung dan bedah jantung ada di bawahnya, dan dikelola Kepala Instalasi.
Dokter Spesialis Jantung sekaligus Instalasi Jantung Terpadu RSUD AW Sjahranie Samarinda, dr. Djoen Herdianto, SpJP menjelaskan terkait pelayanan jantung.
Menurutnya, ada tiga pelayanan jantung. Pertama, diagnostik sebagai langkah preventif atau pencegahan.
Kedua, ekokardiografi kuratif atau pengobatan kateterisasi jantung (bedah jantung).
Ketiga, rehabilitatif yakni seperti fisioterapi untuk penanganan jantung.
Pengalaman Pasien Jantung
Seorang ibu rumah tangga, Elyuna Rafianti (48) bercerita pengalamannya saat mendapat pelayanan jantung di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Ibu lima anak ini mengungkap awal penyakit kelainan jantung yang dideritanya.
Semula, RS Samarinda Medika Citra (SMC) tempatnya mendapatkan pelayanan pengobatan akibat serangan jantung yang kerap dideritanya.
Karena kurang lengkap, akhirnya ia dirujuk ke RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Baca juga: Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang Siapkan RSUD dr H Jusuf SK untuk Penanganan Pasien Jantung
"Di sini saya periksa lengkap, Medichal Check Up (MCU) tidak ada masalah apa-apa. Kolesterol, tekanan dan ginjal tidak ada apa-apa," ungkapnya.
Tetapi, dokter spesialis jantung mengusulkan agar dilakukan angiografi untuk mengetahui sakit atau terkenanya serangan jantung yang diderita Elyuna Rafianti.
Awalnya juga tidak ada masalah penyumbatan, sampai pada tahun 2018 pertama dilakukan angiografi.
"Dua tahun kemudian kena serangan jantung lagi, sempat keluar masuk RS, lalu kembali teropong jantung," sebutnya.
RSUD AW Sjahranie Samarinda yang menurutnya telah memiliki sarana dan prasarana lengkap dalam pengobatan serta penindakan kelainan jantung.
"Di tahun 2018 ada kelainan pembuluh darah menuju jantung karena itu sering terkena serangan jantung," ujarnya.
Pada awal 2023 barulah diketahui kembali dengan serangkaian pemeriksaan yang dijalani, Elyuna Rafianti memiliki penyumbatan 70 persen.
"Daripada harus keluar masuk RS karena ada kelainan jantung, dokter menyarankan pasang kateterisasi jantung dan konsumsi obat rutin," terangnya.
Elyuna Rafianti menjelaskan selama satu bulan angiografi ia langsung terjadwal, karena telah ada penanganan awal di RS sebelumnya.

"Kalau pasang ring jantung sempat tertunda karena saya menolak, tetapi langsung dijadwalkan untuk penindakan," kata perempuan yang berdomisili di Sungai Kunjang Kota Samarinda ini.
Jika harus mengantre, kata Elyuna Rafianti, hanya sekadar memperjelas statusnya di poli jantung karena menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.
"Kita langsung dijadwalkan, saat hari H-nya satu hari sebelum itu kita opname, satu hari setelahnya kita boleh pulang kalau tidak ada kelainan. Cepat saja," jelasnya.
Perawatan di RS SMC diakuinya yang paling sering, sebelum mendapat penanganan lebih jauh di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Masyarakat, harus memahami, untuk poli jantung atau berobat jantung menggunakan BPJS Kesehatan, mengharus memakai faskes type.
Baca juga: WASPADA, Mager Juga Bisa Picu Serangan Jantung Kenali Penyebabnya, Rentan Serang Kaum Muda
Di RSUD AW Sjahranie Samarinda merupakan pelayanan yang tidak bisa ditangani di rumah sakit sebelumnya.
"Pelayanan berjenjang kalau sistem saat ini kan. Pelayanan sudah bagus, cepat, artinya kita pasti dilayani, memang bagus.
Paling tidak harus terus dipertahankan pelayanannya, misal ke lab juga cepat, tidak harus menunggu," tambah Elyuna Rafianti. (uws)
Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.