Berita Daerah Terkini

Mengaku tak Dapat Kursi, Penumpang Speedboat Tujuan Tarakan-Nunukan Cekcok dengan ABK

Penumpang speedboat reguler Tarakan-Nunukan, Triwahyuni cekcok dengan ABK Speedboat Sinar Baru, lantaran tak mendapat kursi saat berlayar.

|
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FEBRIANUS FELIS
Speedboat Sinar Baru yang tiba di Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung Nunukan, pada Jumat (16/06/2023), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Penumpang speedboat reguler Tarakan-Nunukan, Triwahyuni cekcok dengan ABK Speedboat Sinar Baru, lantaran tak mendapat kursi saat berlayar.

Rasa kesal itu sempat diposting Triwahyuni sebagai status melalui akun Instagram pribadinya @tri_wahyunita pada Jumat (16/06/2023).

Bahkan dalam postingan itu, dirinya menandai akun instagram pribadi Bupati Nunukan Asmin Laura @laurafoundation, @pemkabnunukan termasuk akun @Pemprov_kaltara.

"Kacau ini speed, untung anak aku yang satunya dapat tempat duduk, yang lucunya lagi freepass yang dapat duduk. Saya nggak bakalan mau naik speed kocak begini, kalau bukan karena ada urusan mendadak.

Harus profesional dong dan penumpang yang naik harus sesuai kapasitas kapal. Jangan mau untung saja, kita bayar tiket kok Rp1,2 juta," tulis Triwahyuni dalam status Instagram-nya.

ILUSTRASI - Speedboat reguler yang siap bertolak dari Pelabuhan Liem Hie Djung Nunukan, Kalimantan Utara.
ILUSTRASI - Speedboat reguler yang siap bertolak dari Pelabuhan Liem Hie Djung Nunukan, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM / FEBRIANUS FELIS)

Baca juga: Di Depan Dirut Pertamina, Erick Thohir Geram Pekerja di Nunukan Lempar Anjing ke Buaya, Biadab!

Saat dikonfirmasi, Triwahyuni membenarkan terkait keluhannya yang sempat diposting sebagai status melalui akun instagram pribadi miliknya.

"Iya betul itu saya posting. Karena kesel sudah bayar tiket, per orang Rp280 ribu, tapi tidak dapat tempat duduk. Kami ada empat orang dewasa ditambah dua anak-anak, jadi ada bapak dan anak bayi saya," kata Triwahyuni kepada TribunKaltara.com, Sabtu (17/06/2023), sore.

Wanita yang akrab disapa Yuyun itu, menjelaskan bahwa ia telah membeli tiket untuk empat orang dewasa sekira pukul 09.00 Wita.

Sementara speedboat baru bertolak dari Pelabuhan Tengkayu 1 Kota Tarakan menuju Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung Nunukan, pukul 10.50 Wita.

"Kami yang terakhir masuk speedboat setelah semua penumpang masuk. Tapi begitu masuk bapak saya langsung keluar kembali, karena sudah tidak ada kursi.

Untungnya ada satu penumpang yang mau gendongnya anaknya. Sehingga kursi itu saya berikan kepada baby sister, biar bisa gendong bayi saya," ucapnya.

Yuyun mengaku, sempat menanyakan kepada ABK speedboat perihal mereka yang tidak dapat kursi, sama seperti penumpang lainnya. Namun respon ABK membuat Yuyun akhirnya cekcok dengan ABK tersebut.

"Saya perlihatkan kepada ABK tiket kami, lalu bertanya kenapa tidak ada kursi lagi. Dia bilang memang tidak ada tempat sembari mengarahkan kami duduk dekat tangga.

Lalu saya nanya balik, untuk apa beli tiket kalau tidak dapat kursi," ujarnya.

Lanjut Yuyun,"Jawaban yang buat saya marah, saat ABK bilang kalau tidak mau naik speed ini naik speed lain saja. Loh saya beli tiket dari pukul 09.00 Wita, masa digitukan. Terpaksa saya ngalah," tambahnya.

Selama perjalanan 2,5 jam dari Tarakan, Yuyun sampaikan dia bersama ayah, tante, dan anaknya yang masih kecil, duduk di dekat tangga speedboat.

"Akhirnya saya terpaksa duduk dekat pintu sambil gendong anak kecil. Belum lagi pintu dalam keadaan terbuka. Menurut saya tidak aman," tuturnya.

Anggota komisi II DPRD Nunukan itu, berharap kejadian tersebut menjadi atensi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) termasuk Pemerintah Kabupaten Nunukan.

"Free pass loh bisa dapat kursi masa kita yang bayar tidak dapat. Kalau ini dibiarkan, gimana kalau terulang lagi pada penumpang yang lain. Tolong beri teguran kepada agen termasuk ABK speednya," ungkap Yuyun.

Tanggapan Gapasdap Kota Tarakan

Ketua DPC Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan), Kota Tarakan, Djie Suyanto menyayangkan kejadian yang dialami oleh penumpang tersebut.

"Saya sudah cek soal ini dan marah besar kepada agen speedboat. Mereka akan menghubungi penumpang yang bersangkutan dan meminta maaf.

Bahkan uang tiket penumpang tersebut akan dikembalikan 100 persen," imbuh Djie Suyanto melalui telepon seluler.

Sesuai izin trayek Speedboat Sinar Baru pada Jumat (16/06/2023), daya angkutnya sebanyak 62 orang (termasuk dua ABK dan satu nahkoda).

Baca juga: 133 Penumpang Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Berangkat Pagi, Simak Jadwal Hari Ini

Sementara itu sesuai manifest, jumlah penumpang yang bertolak dari Tarakan kemarin ada sebanyak 59 orang.

Djie Suyanto beberkan ada kesalahan penomoran pada penumpang yang berstatus free pass. Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Free pass itu sebenarnya ada enam orang. Jadi kelebihan satu orang dari kapasitas speedboat. Mereka sebenarnya juga harus tetap diberikan tiket lalu di ujung tiket ada kode free pass," pungkas Djie Suyanto.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved