Wawancara Eksklusif
Profil Desa Bukit Raya Sepaku, Desa Digital di IKN Nusantara: Berawal dari Curhatan Warga di Medsos
Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara merupakan Desa Digital pertama di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
TRIBUNKALTARA.COM – Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara merupakan Desa Digital pertama di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Wilayah Kecamatan Sepaku yang menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ( KIPP ) IKN Nusantara sudah memiliki Desa Digital, yakni Desa Bukit Raya.
Desa Digital atau Smart Village pertama di IKN Nusantara ini sudah diresmikan sejak Agustus 2022 lalu.
Masyarakat Desa Bukit Raya, menurut Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suryadi, rata-rata sudah melek digital.
Dari dulu,warganya sering mengunggah keluh kesahnya atau curhatan di media sosial ( medsos ) kini media digital sudah menjadi bagian sarana komunikasi di Desa Bukit Raya.
“Ini kan saya bilang digital, cuman diarahkan saja ke pelayanan yang akan nanti kita terapkan gitu kan, jadi tinggal diarahkan saja,” katanya dalam talkshow IKN INSIGHT: Mengenal Desa Digital di IKN Nusantara, 9 Juni 2023 bersama Tribun Kaltim.
Lalu seperti apa awal dirintisnya sistem digital di Desa Bukit Raya, berikut petikan wawancara eksklusifnya bersama Adi Suryadi.
Bagaimana mulanya Desa Bukit Raya menjadi Desa Digital memanfaatkan teknologi digital saat ini?
Sejarah Desa Bukit Raya menjadi Desa Digital ini menarik. Sebelum adanya IKN Nusantara, kami sudah mencoba mengimplementasikan pelayanan masyarakat secara digital.
Baca juga: Disurvey Sebelum Dijadikan Contoh, Desa Bukit Raya PPU jadi Desa Digital Pertama di IKN Nusantara
Saat itu dengan media sosial, Facebook, YouTube, kami sampaikan segala informasi di sana.
Sehingga dengan datangnya IKN Nusantara, Alhamdulilah niat tulus kami memaksimalkan pelayanan digital, disambut baik dengan sering hadirnya pemerintah yang datang ke Desa Bukit Raya.
Karena memang harus pintar-pintar memanfaatkan momentum adanya IKN Nusantara di tempat kita.

Lalu sejak kapan website dibuat?
Dari 2018, dan bahkan kami di 2018 itu pernah menjuarai lomba website se-kabupaten untuk kelompok informasi masyarakat (KIM).
Kami pada saat itu kami galakkan terus seputar informasi-informasi yang ada di desa melalui website.
Kami mentraining dulu masyarakat, kira-kira melek enggak akan digital melalui website dan ternyata antusias dari masyarakat itu cukup intens.
Sampai akhirnya menjadi aplikasi Simpeldesa seperti sekarang, itu bagaimana?
Adanya Simpeldesa itu bersamaan dengan hadirnya IKN Nusantara di tempat kami.
Tim riset Otorita IKN datang bersama PT Telkom, ke desa-desa di Kecamatan Sepaku.
Kira-kira desa mana nih yang memang bisa dikembangkan untuk digitalisasi, karena konsep dari IKN Nusantara itu adalah kota pintar, kota cerdas.
Pada saat itu, Kebetulan saya yang menghadiri. Saya sampaikan sebenarnya kalau di Desa Bukit Raya itu hampir semua masyarakatnya itu melek digital.
Baca juga: Imbangi Pembangunan IKN Nusantara di Wilayah Kaltim, Berikut Deretan Program Smart City di Kukar
Saya bisa buktikan dengan apa, ya sudah dari dulu sampai dengan hari itu, masyarakat sering mengunggah keluh kesahnya permasalahannya di media sosial, curhat.
Ini kan saya bilang digital, cuman diarahkan saja ke pelayanan yang akan nanti kita terapkan gitu kan, jadi tinggal diarahkan saja.
Alhasil mereka datang ke tempat kami benar-benar melihat, ya memberikan kusioner kepada masyarakat dan kami perangkat desa apakah benar seperti yang saya ceritakan.
Dan alhamdulillah Otorita IKN dan PT Telkom menerbitkanlah aplikasi dengan komunikasi dengan kami juga pada saat itu, muncullah aplikasi yang namanya Simpeldesa.
Di Simpeldesa itu banyak fitur bahkan bisa juga seperti aduan-aduan masyarakat.
Kalau di jaman dulu itu setiap kita keluar kantor ada kotak saran nah kita tidak pakai kotak saran namun bisa melalui simpeldesa juga, ada namanya fitur Japri Pemdes dan Japri BPD, dan itu secara private, tidak bisa orang lain.
Jadi yang tadinya malu-malu untuk menyampaikan mungkin, yang tadinya segan mungkin sama Kepala desanya sama BPD-nya itu sudah sudah bisa secara face to facelah ibaratnya.
Fitur apa aja yang dinaungi oleh aplikasi Simpeldesa ini?
Fiturnya banyak ya. Kami mendevelop tiga azas, yang pertama itu Smart Government yang kedua itu sama Smart Society yang ketiga Smart Ekonomi.
Smart government terkait pelayanan surat-menyurat, masyarakat tak perlu repot lagi datang ke kantor, di kantor kami mungkin bisa dilihat minim antrean.
Baca juga: Satu Kecamatan jadi Wilayah IKN Nusantara, Pemkab PPU Tunggu SK Penetapan Batas Desa Dari Kemendagri
Masyarakat itu hanya sekadar menginstal aplikasi, download di playstore namanya simpeldesa loginnya itu dengan menggunakan usernamenya NIKnya, NIK KTP, passwordnya itu tanggal lahir.
Itu otomatis tanggal lahir, ketika dia menjadi penduduk warga Desa Bukit Raya maka secara otomatis dia sudah terdaftar di simpeldesa hanya perlu login aja.
Kedua adalah Smart Society. Ini kami kembangkan untuk menggali informasi dan sejatinya dengan asas manfaat di desa itu menggaet atau merangkul semangat gotong royong.
Masyarakat ada kegiatan bisa mengupload mengunggah dan memberikan keterangan di dalam situ.
Kedua ada berita desa, itu dari kami yang memberitakan. Kami memberitakan misalkan besok ada kegiatan bulan bakti gotong royong pada tanggal sekian, harap kepada lembaga ini untuk hadir, itu kami upload di situ saja.
Masyarakat yang sudah menginstal, langsung ada notifikasi ada pemberitahuan dari pemerintah desa terhadap kegiatan ini, itu berita desa dan fitur informasi desa.
Masih di Smart Society, ada juga fitur panik button itu adalah fitur dimana masyarakat ketika membutuhkan bantuan yang urgent, kecelakaan mungkin atau meninggal atau ada kejadian di situ, kebakaran mungkin, kejadian bencana.
Jadi masyarakat tinggal menekan fitur panic button, ketika menekan maka seluruh sekitar yang ada di tempat kejadian pengguna simpeldesa itu dapat notifikasi dan share lokasi.
Jadi ketika diklik masyarakat yang melihat notifikasi itu langsung melihat kode lokasi, diklik maka langsung tertuju ke Google Maps,
Waktu itu pernah digunakan juga, ada pernah kejadian kecelakaan kebetulan yang di sana itu masyarakat kami yang melihat menekan itu.
Baca juga: Jajaki Peluang IKN Nusantara, Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sebut Akan Kolaborasi dengan Kaltim
Seluruh lembaga kemasyarakatan hadir dalam hal ini linmas, perangkat desa, BPD, ambulans tenaga medis juga langsung hadir.
Itu responnya langsung karena langsung HP, kayak ditelepon langsung. Saya bilang tingkat efektivitasnya lebih tinggi, karena biasanya kalau kita menelepon satu-satu memakan waktu.
Terakhir adalah Smart Economy, ya mungkin kita pernah mendengar yang toko hijau, toko orange. Di Simpel Desa pun juga sudah ada yang serupa seperti itu.
Jadi kami memiliki beberapa UMKM, mereka punya produksi rumahan mereka bisa melakukan jual beli di dalam situ.
Seperti diposting ini dengan harga sekian ya kan masyarakat bisa mengecek, seperti katalog lah. Di situ seperti selayaknya toko-toko marchandise online pada biasanya. (Syaifullah Ibrahim)
Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Desa Bukit Raya
Kecamatan Sepaku
Desa Digital
IKN Nusantara
Ibu Kota Nusantara
media sosial
medsos
Penajam Paser Utara
Simpeldesa
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Siap Kawal Pemilu 2024, Pastikan Kamtibmas Aman dan Minta ASN Netral |
![]() |
---|
Menhub Bicara Terobosan di Ibu Kota Nusantara, Siapkan Transportasi Berteknologi Tinggi di Hutan IKN |
![]() |
---|
Arsjad Rasjid, Ketua TPN Ganjar Bicara Strategi: Tanya Pak Jokowi, Apa yang Dibutuhkan Presiden |
![]() |
---|
Arsjad Rasjid, Ketua TPN Ganjar Bicara Strategi: Ganjar dari Rakyat Biasa, Mengerti Perasaan Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Hamdam Bicara PPU Serambi Nusantara: Tidak Ada Dikotomi Wilayah IKN dan Daerah Sekitarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.