Berawal dari Lingkup Kecil, Ikatan Keluarga Baca Malinau Kini Naungi 150 Komunitas Literasi

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Ikatan Keluarga Baca Malinau atau IKBM saat ini memayungi 150 komunitas yang tersebar di 28 desa dan RT di Malinau, Kalimantan Utara.

Perkembangan organisasi yang bergerak di bidang literasi tersebut meroket dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Ketua IKBM, Olipianti bercerita, awal 2019 baru sekira 50 komunitas dan peggiat literasi di Malinau.

Berselang 3 tahun kemudian, jumlahnya meningkat tajam menjadi 150 komunitas.

Baca juga: Triwulan Pertama Nilai Investasi Malinau Terealisasi Rp 420 Miliar, Progres Terhambat Laporan

Sama halnya dengan taman baca masyarakat (TBM), awalnya hanya ada di 5 desa, jumlahnya merambah ke 28 desa hingga RT di Malinau.

"Saat ini jumlahnya cukup banyak. Dari semula 5 desa, berkembang menjadi 28 desa dan RT saat ini," ujarnya saat diwawancarai TribunKaltara.com, Selasa (11/7/2023) sore.

Selama berkiprah di bawah naungan IKBM, Olipianti biasa memetakan pola belajar efektif.

Pola belajar luar ruang (outdoor) hingga model pembelajaran diselingi gim yang paling disukai anak.

"Sebenarnya, anak-anak minat bacanya sangat tinggi. Hanya buku bacaan anak yang terbatas. Anak-anak terpacu untuk membaca dengan buku yang bergambar, dan yang paling penting, model pembelajarannya fun," Katanya.

IKBM kerap menemukan anak usia kelas 3 sekolah dasar yang belum bisa membaca, bahkan mengenali rangkaian huruf.

Latihan dan terapi berkelanjutan dapat diterapkan bagi anak dengan kasus serupa. Olipianti menyimpulkan, hal terpenting adalah minat, niat dari peserta didik.

"Kita biasa dapat yang usianya kelas 3 SD. Kalau trainingnya berkelanjutan. Tiga bulan sebenarnya sudah cukup mereka mampu membaca," Katanya.

Baca juga: Beri Evaluasi PPDB SD dan SMP Malinau, Kadisdik Sebut Pendaftar Masih Menumpuk di Sejumlah Sekolah

Komunitas literasi dan TBM di Malinau tahun 2023 akan menjalankan program sekolah enuma Indonesia fase 2. Kerja sama berbagai pihak ini akan menargetkan 350 anak di Malinau, Kalimantan Utara.

(*)

Penulis: Mohammad Supri