Berita Daerah Terkini

Kasus Stunting di Balikpapan Naik Jadi 19.6 Persen, Kebanyakan Anak Kurang Gizi Kurang Makan Telur

Kasus anak stunting di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Januari-Juni 2023 naik jadi 19.6 persen, kebanyakan anak kekurangan asupan gizi.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Ilustrasi - Gerakan 1000 Protein Bulan Bakti Pancasila, Semesta Mencegah Stunting dilaksanakan di Kodim 0907 Kota Tarakan, Jumat (23/6/2023) sekaligus simbolis pemberian bantuan telur kepada KK risiko stunting. 

Memperhatikan kesehatan ibu hamil dan pada saat nifas, hingga anjuran memakai program Keluarga Berencana (KB).

"Jangan sampai ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis yang berpotensi melahirkan anak stunting," tutur Alwi.

"Kemudian masa nifas, pascapersalinan harus meningkatkan asi. Supaya fokus memberi ASI kepada anaknya, diimbau untuk program KB supaya anak mendapat ASI eksklusif," pungkasnya.

Fokus 10 Kecamatan

Kasus stunting juga menjadi perhatian serius pemkab Kutai Barat (Kubar). Untuk itu, pemkab melalui  Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) melakukan diseminasi audit kasus stunting semester pertama tahun 2023.

Kegiatan digelar di Auditorium Agung Aji Tulur Jejangkat (ATJ) Kompleks perkantoran pemerintahan Kabupaten Kutai Barat yang dihadiri sejumlah dinas terkait dan Ketua Sub Koordinator KB dan Reproduksi, Hj Arbayanti.

Baca juga: 19 Pantun Tentang Gizi dan Stunting, Cocok untuk Peringati Hari Gizi Nasional pada 25 Januari

Arbayati mengatakan audit kasus stunting merupakan upaya percepatan penurunan stunting, dan melalui kegiatan ini berimplikasi kasus-kasus stunting maupun keluarga yang berisiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan balita yang menjadi sasaran.

" Dari diseminasi audit kasus stunting ini akan didapat rekomendasi dan tata laksana rencana tindak lanjut terhadap percepatan penurunan kasus stunting di Kubar," katanya, Kamis (13/7/2023).

Dia menjelaskan,  angka kasus stunting di Kubar tahun 2021 tercatat 15, 8 persen.

Angka tersebut kemudian meningkat pada 2022 menjadi 23,1 persen dan tahun ini terjadi peningkatan/kenaikan sekitar 7,3 persen.

Diharapkan pada tahun 2024 bisa turun dari angka 23,1 persen menjadi 14 persen.

Dalam penurunan kasus stunting pada semester pertama ini, DP2KBP3A Kubar telah melakukan identifikasi sasaran di 11 Kampung yang sudah dibuatkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kubar.

Dimana, 11 kampung tersebar di 10 kecamatan dan menjadi lokasi khusus (lokus) penurunan kasus stunting tahun ini. (m13/syl/znl)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved